Pemilu 2024
Respons Hary Tanoe Menanggapi Hasil Survei LSI soal Elektabilitas Parpol Jelang Pemilu
Hary Tanoesoedibjo angkat bicara menanggapi hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru-baru ini.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo angkat bicara menanggapi hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru-baru ini.
Dalam survei LSI tersebut disebutkan bahwa elektabilitas Partai Perindo berada di angka 4,8 persen.
Selain itu, tingkat keterpilihan Partai Perindo menduduki peringkat ke-7 dari seluruh parpol dan diprediksi lolos ke Senayan.
Dapat dikatakan juga jika berdasarkan survei LSI itu maka elektabilitas Partai Perindo sudah melewati parpol yang saat ini sudah duduk di parlemen yaitu PKB, PPP, dan PAN.
Baca juga: Gempa Cianjur, Hary Tanoe Instruksikan Kader Partai Perindo Bantu Korban Terdampak Bencana
Hary Tanoe sendiri menargetkan elektabilitas Partai Perindo pada April 2023 mencapai 6 persen dan menembus peringkat 5 besar menuju Pemilu 2024.
"Bersyukur, alhamdulillah. Itu kan angka yang tinggi 4,8 (persen) dan ranking-nya nomor 7. Yang membesarkan hati, untuk ke ranking 5 bedanya tidak banyak, 0,2 persen," kata HT beberapa waktu lalu.
Untuk itu, HT menyerukan kader dan pengurus di seluruh Indonesia untuk terus bergerak dan bekerja keras agar elektabilitas Partai Perindo bisa di atas 6 persen pada April 2023 dan mampu menduduki peringkat 5 besar.
Harry Tanoe mengungkapkan seiring dengan banyaknya tokoh-tokoh nasional dan daerah maupun kalangan pemuda bergabung, Perindo diharapkan mampu meraup suara double digit pada Pemilu 2024.
"Dengan makin banyaknya tokoh masyarakat dan pemuda bergabung dengan Partai Perindo, diharapkan target dua digit bulan Oktober-November 2023 dapat tercapai," ungkap HT.
PDIP Masih Teratas
Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru, elektabilitas PDIP berada di posisi pertama dengan angka 22 persen.
Pada posisi kedua ada Partai Gerindra 12,1 persen, Demokrat 7,1 persen, Golkar 6,7 persen, dan Nasdem 5,0 persen.
Survei tersebut diketahui digelar 7 sampai 11 Januari 2023.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut adalah "Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari daftar partai berikut ini?".
Hal tersebut disampaikannya dalam Rilis Survei Nasional: "Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, Serta Peta Politik Terkini" di kanal Youtube Lembaga Survei Indonesia LSI_Lembaga pada Minggu (22/1/2023).
"PDIP di survei kali ini didukung oleh 22 persen kalau pemilu legislatif diadakan sekarang," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan .
Setelah NasDem, diurutan keenam ada PKS 5,0 persen, Perindo 4,8 persen, PKB 4,7 persen, PPP 2,2 persen, Garuda 1,3 persen, PAN 0,6 persen, Ummat 0,5 persen, Hanura 0,5 persen, Buruh 0,3 persen, PBB 0,3 persen, PSI 0,3 persen, Gelora 0,1 persen, dan PKN 0,0 persen.
Namun demikian, kata dia, yang menarik dari survei kali ini adalah cukup banyak yang belum menentukan pilihan yakni ada 26,7 persen.
Biasanya, kata dia, jumlahnya lebih sedikit yakni di bawah 20 persen.
"Mungkin karena awal tahun dan baru saja pengumuman partai-partai yang resmi menjadi peserta pemilu. Sehingga masyarakat mungkin melakukan penilaian ulang," kata dia.
"Tetapi secara umum, yang sudah melakukan penilaian tidak berbeda jauh dengan hasil-hasil yang kita peroleh selama ini," sambung dia.
Survei tersebut dilakukan pada 7 sampai 11 Januari 2023.
Target survei tersebut adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Hasil Survei Charta Politika
Pada medio Desember lalu, lembaga survei Charta Politika juga merilis temuan mereka yang menempatkan elektabilitas PDIP tertinggi dibanding partai lainnya.
Elektabilitas PDIP mencapai 23,5 persen, meningkat dibandingkan hasil survei pada November 2022 dengan angka 21,7%.
"PDIP memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 23,5%. Ada kecenderungan PDIP mulai menapak naik," ujar kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya pada konferensi pers virtual, Kamis (22/12/2022) ketika itu.
"Walaupun belum sama dengan angka elektabilitas sebelumnya yang di angka 24%, tetapi setelah dua kali turun di September dan November, PDIP naik kembali," tambah Yunarto.
Sementara posisi kedua ditempati oleh Gerindra dengan angka elektabilitas 13,7%, disusul Golkar 9% dan PKB 8,7%.
Pada survei Charta Politika sebelumnya, elektabilitas Gerindra sebesar 14,5%, Golkar 9,8%, sementara PKB 8,5%.
“Ada stagnasi dari angka Gerinda, juga bisa dikatakan cukup stagnan untuk partai Golkar, dan ada kecenderungan stagnan juga di PKB,” ucap Yunarto.
Charta Politika juga mencatat elektabilitas Partai Demokrat 7,7%, PKS 7,2%, Nasdem 4,3%, PAN 3,5%, Perindo 3,4%, PPP 3,0%.
Elektabilitas partai lainnya, menurut survei Charta Politika masih di bawah 1%.
"Sedikit kenaikan dialami partai Demokrat dan PKS. Namun ada penurunan yang terjadi di Nasdem dari 6,0% menjadi 4,3%. Ini menjadi pertanyaan dan bahan diskusi kenapa kemudian terjadi penurunan," pungkas Yunarto.
Seperti diketahui, survei ini dilaksanakan dengan metode wawancara terhadap 1.220 orang sampel dan memiliki margin of error sebesar 2,82 persen.
Hary Tanoe
Partai Perindo
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo
Pemilu 2024
Lembaga Survei Indonesia (LSI)
elektabilitas partai politik
Pemilu 2024
Dilaporkan Terkait Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, KPU Disebut Langgar Lima Pasal Peraturan DKPP |
---|
Ketua KPU Klaim Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024 Tak Menyalahi Aturan dan Telah Diaudit BPK |
---|
KPU Akui Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, Klaim Demi Efektivitas Pengawasan |
---|
Komisi II DPR RI Ungkap Pernah Ingatkan KPU Soal Penggunaan Private Jet: Tidak Pantas Itu |
---|
Komisi II DPR Minta KPU Kooperatif Terkait Dugaan Penyalahgunaan Private Jet |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.