Pemilu 2024
Pengamat Soroti Munculnya Politik Identitas Menuju Pemilu 2024
Alwan Ola Riantoby menegaskan muncul banyak problem atau masalah dalam proses menuju pemilihan umum (Pemilu).
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Kata Rakyat, Alwan Ola Riantoby menegaskan muncul banyak problem atau masalah dalam proses menuju pemilihan umum (Pemilu).
Alwan mengatakan permasalahan pertama yakni soal politik identitas.
Oleh karena itu, Alwan mengimbau kepada peserta Pemilu 2024 untuk melakukan kampanye dengan bijak.
Alwan menolak keras praktek politik identitas di Pemilu 2024.
Menurutnya, praktek politisisasi identitas adalah bentuk pembodohan masyarakat dan sudah saatnya masyarakat disuguhi narasi yang mencerdaskan.
"Kampanye jangan membodohi publik yang sifatnya identitas, pendekatan ras, agama. Setiap orang boleh memilih berdasarkan agama atau ras, tapi menjadikan kampanye yang sifatnya politisisasi identitas agama, saya kira tidak perlu dilakukan," kata Alwan dalam diskusi politik di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin (20/02/2023).
"Jangan kapilitalisasi isu agama, ras sebagai market politik. Publik harus mengenal itu," sambungnya.
Dikutip dari situs Lipi.go.id, yang ditulis Firman Noor dkk,. disebutkan bahwa politik identitas secara sederhana bisa dimaknai sebagai strategi politik yang memfokuskan pada pembedaan dan pemanfaatan ikatan primordial sebagai kategori utamanya.
Politik identitas dapat memunculkan toleransi dan kebebasan, namun di lain pihak, politik identitas juga akan memunculkan pola-pola intoleransi, kekerasan verbal-fisik dan juga pertentangan etnik dalam kehidupan.
Problematika kebangsaan kembali mengedepan tatkala bangsa ini memasuki era demokratisasi.
Hal itu terutama terkait dengan hadirnya berbagai ekspresi kebangkitan primordialisme di berbagai daerah yang melandaskan diri pada nilai-nilai keetnisan.
Baca juga: Soroti Jadwal Kampanye Peserta Pemilu yang Ditetapkan KPU Cuma 75 Hari, Begini Kata Pengamat
Kemudian, Alwan menyoroti juga permasalahan lain.
Yakni soal kampanye peserta Pemilu, yang hanya mengedepankan popularitas ketimbang ide dan gagasan.
"Sadar atau tidak metode kampanye seakan direkduksi digiring bahwa seorang layak menjadi pemimpin apabila popularitas tinggi. Tanpa isi kepala tinggi, yang penting populer, tapi tidak break down seberapa besar program yang dia miliki," jelasnya.
Pemilu 2024
Dilaporkan Terkait Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, KPU Disebut Langgar Lima Pasal Peraturan DKPP |
---|
Ketua KPU Klaim Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024 Tak Menyalahi Aturan dan Telah Diaudit BPK |
---|
KPU Akui Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, Klaim Demi Efektivitas Pengawasan |
---|
Komisi II DPR RI Ungkap Pernah Ingatkan KPU Soal Penggunaan Private Jet: Tidak Pantas Itu |
---|
Komisi II DPR Minta KPU Kooperatif Terkait Dugaan Penyalahgunaan Private JetĀ |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.