Kamis, 28 Agustus 2025

Pilpres 2024

Duduk Perkara NasDem vs Demokrat, Saling Serang soal Cawapres Anies, Buntut Elektabilitas Jeblok

NasDem vs Demokrat, berawal dari turunnya elektabilitas Anies Baswedan hingga kini saling serang soal penentuan cawapres.

Kolase Tribunnews.com
Ketua Bappilu DPP Demokrat, Andi Arief; Anies Baswedan; dan Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali. NasDem vs Demokrat, berawal dari turunnya elektabilitas Anies Baswedan hingga kini saling serang soal penentuan cawapres. 

TRIBUNNEWS.COM - Hubungan dua partai politik di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yaitu NasDem dan Demokrat, tengah memanas terkait penentuan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

NasDem dan Demokrat saling serang satu sama lain soal pengumunan cawapres Anies.

Menanggapi hubungan NasDem dan Demokrat yang semakin memanas, PKS yang juga tergabung di Koalisi Perubahan, turut menanggapi.

Juru Bicara PKS, M Kholid, menilai memanasnya hubungan NasDem dan Demokrat karena opini pribadi dari Ketua Bappilu DPP Demokrat, Andi Arief, dan Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali.

Padahal, kata M Kholid, komunikasi antara pimpinan parpol di Koalisi Perubahan sangat baik.

"Saya kira komunikasi antar pimpinan sangat baik. Ini 'kan pernyataan individual dari Pak Ahmad Ali NasDem dan Andi Arief Demokrat," ujar Kholid saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (10/6/2023).

Baca juga: Isu Penjegalan Anies Baswedan: Tudingan pada Jokowi, Kekhawatiran Demokrat, hingga Pesan Mahfud MD

Diketahui, penentuan cawapres Anies Baswedan pertama kali disinggung oleh Andi Arief yang merespons elektabilitas capres dari survei Indikator.

Dalam hasil survei tersebut, elektabilitas Anies Baswedan tak mengalami peningkatan.

Dibandingkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan kerap berada di bawah keduanya, yaitu di peringkat ketiga.

Andi Arief menilai elektabilitas Anies Baswedan tidak menunjukkan peningkatan lantaran belum mengumumkan cawapres.

Karena itu, ia mengusulkan supaya Anies Baswedan segera mengumumkan siapa cawapresnya, paling cepat di bulan Juni ini.

"Memang ada kecenderungan menurun dari Survei Indikator karena mungkin dugaan kami, hipotesa kami, lambannya proses deklarasi," ujar Andi Arief pada awak media, Senin (5/6/2023).

"Agar bulan Juni ini segera dideklarasikan agar tidak semakin dalam jaraknya, semakin jauh jaraknya," imbuhnya.

Di akhir pernyataannya, Andi Arief menilai seharusnya elektabilitas Anies Baswedan dengan capres lainnya tidak boleh terlalu jauh.

Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief memberikan keterangan usai diperiksa KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/5/2023). Dia diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan TPPU dan penerimaan suap Bupati nonaktif Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak.
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief memberikan keterangan usai diperiksa KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/5/2023). Dia diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan TPPU dan penerimaan suap Bupati nonaktif Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak. (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Sekali lagi, ia menekankan supaya Anies Baswedan segera menentukan cawapres untuk mulai bergerak mendekati publik.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan