Minggu, 17 Agustus 2025

Kaesang Terjun ke Politik

PDIP Tak Masalah Kaesang Gabung PSI, tidak Perlu Diperdebatkan Lagi

Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan keputusan Kaesang menjadi kader PSI.

Editor: Dewi Agustina
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Kaesang Pangarep telah resmi diumumkan sebagai anggota baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI). KTA-nya diserahkan di Solo, Sabtu (23/9/2023). Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan keputusan Kaesang menjadi kader PSI. 

"Keluarga inti. Selama ini dimaknai sebagai suami, istri dan anak yang masih dalam tanggungan. Setahu saya Kaesang sudah membina dan menjadi kepala keluarga baru," kata Hendrawan saat dikonfirmasi.

Di sisi lain, Hendrawan pun mengaku bakal segera mengajak Kaesang berbicara usai memutuskan resmi bergabung dengan PSI.

Dia bakal berbicara hati ke hati dengan Kaesang.

"Berarti sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Tinggal nanti kami konfirmasi ulang dari hati ke hati," katanya.

PDIP kata Hendrawan akan mendalami keputusan Kaesang menjadi kader PSI. Sebab, menurutnya pilihan anak muda seperti Kaesang menarik untuk dicermati.

"Tentu menarik mencermati pertimbangan dan perhitungan Mas Kaesang dalam konstelasi demokrasi
dan transisi kepemimpinan nasional ke depan. Pandangan anak muda selalu menarik untuk disimak," ujarnya.

Menambahkan Hendrawan, politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan partainya tidak akan memanggil Presiden Jokowi hanya lantaran tidak bisa meyakinkan anaknya untuk bergabung ke PDIP.

Baca juga: Alasan Kaesang Pangarep Pilih Gabung PSI Bukan PDIP Seperti Jokowi & Gibran Rakabuming

"Kalau Kaesang mengambil partai lain masa kita panggil Pak Jokowi karena gagal meyakinkan anaknya? Beliau kan presiden. Kan begitu. Jadi ya itu menurut saya silakan saja nanti bagaimana pimpinan partai melihat," kata Deddy.

Deddy menilai Presiden Jokowi telah mengerti aturan di PDIP yang melarang satu keluarga berbeda partai politik.

Apalagi, kata dia, eks Wali Kota Surakarta itu adalah petugas partai terbaik.

"Ya berarti gini kan, asumsikan kita kan Pak Jokowi memahami aturan yang ada di partai, dia kader terbaik partai loh, primus interpares, best among equal, gitu loh. Dia itu petugas partai yang tertinggi maqomnya," jelasnya.

Karena itu, Deddy memastikan Presiden Jokowi tidak akan dipanggil hanya karena Kaesang bergabung PSI.

Sebaliknya, kadernya tersebut juga telah mengklarifikasi bahwa tidak bisa melarang anaknya bergabung dengan PSI.

"Dipanggil karena apa? Dipanggil karena tidak bisa meyakinkan anaknya kan lucu. Lucu kan. Itu menurut saya nggak bakal dipanggil lah pak Presiden," katanya.

"Kan pak Presiden sudah menjelaskan anaknya sudah berumah tangga sudah independen, silakan saya tidak bisa melarang-larang. Pak Jokowi aja tidak bisa melarang apalagi kita. Dimana rumusnya kita bisa melarang," sambungnya.

Lebih lanjut, Deddy meminta masyarakat tidak melanjutkan polemik bergabungnya Kaesang ke PSI.

"Yang diuji di sini kan bukan partai, tetapi Pak Jokowi. Kalau kita serahkan saja kepada partai untuk menilai seperti apa ini. Menurut saya tidak mau dipanjang panjangin, ini ada anak muda yang mau masuk partai ya silakan," ujarnya. (tribun network/din/igm/dod)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan