Survei Nasional PatraData: Persentase PSI dan PPP Naik, Diprediksi Lolos ke Parlemen

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PatraData Research and Consulting mempublikasikan hasil survei nasional mengenai pilihan partai politik menjelang Pemilu 2024.

Survei Nasional PatraData menunjukkan hasil bahwa PDIP unggul terhadap pilihan partai politik dengan 21,88 persen.

Peringkat kedua terdapat Partai Gerindra dengan 17,92% dan berikutnya Golkar dengan 8,18%, Nasdem berada diurutan ke empat dengan angka 7,92%, disusul berikutnya PKS dengan 6,89%, PKB 6,37%, Demokrat 5,68% dan PAN 4,22%.

PSI Menyodok ke Atas

Peneliti PatraData, Rezki Adminanda, dalam publikasi surveinya di Jakarta, Rabu (11/10/2023), mengatakan yang menarik dari survei partai politik adalah soal persentase PSI dan PPP yang naik.

Rezki Adminanda mengatakan survei nasional PatraData ini dilakukan setelah Putra Presiden Joko Widodo yakni Kaesang Pangarep didaulat menjadi ketua umum PSI.

"Sehingga kami menduga hal tersebut yang membuat responden memilih partai PSI," ujarnya.

Sementara partai-partai lainnya seperti Perindo, Hanura, Gelora, Ummat, Buruh, Garuda, PBB, serta PKN menjadi partai yang diprediksi akan berada diluar parlemen pada pemilu mendatang.

"Masih ada waktu tentunya bagi partai bekerja lebih ekstra, terutama untuk PPP dalam memastikan diri untuk bisa lolos kembali menjadi partai parlemen pada periode 2024-2029," ujar Rezki.

Baca juga: Survei PatraData: Duet Prabowo-Gibran Ungguli Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin di Pilpres 2024

Survei PatraData dilakukan pada 1-7 Oktober 2023.

Survei menggunakan kontak telepon kepada responden yang dipilih secara acak dari basis data yang telah dimiliki oleh Patra Data dan berhasil mewawancarai sebanyak 1.220 responden selama rentang waktu pelaksanaan survei.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional di Indonesia.

Quality kontrol dilakukan dengan menelpon ulang responden/ call back sebanyak 20% dari total sampel.