Pemilu 2024
Pembentukan Panja Netralitas Polri oleh DPR Dinilai Tak Tepat, Ini Alasannya
Progressive Democracy Watch (Prodewa) menanggapi terkait dibentuknya Panja Netralitas Polri oleh Komisi III DPR RI.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Progressive Democracy Watch (Prodewa) menanggapi terkait dibentuknya Panja Netralitas Polri oleh Komisi III DPR RI.
Direktur Eksekutif Nasional Prodewa, Fauzan Irvan menilai pembuatan Panja ini tidak tepat, pasalnya netralitas Polri telah diatur UU Nomor 2 Tahun 2022. I menganggap Panja Netralitas Polri cenderung punya tendensi politis.
"Kami menilai usulan pembentukan panja ini cenderung politis, karena memang netralitas Polri itu sudah terpampang jelas dalam Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia," kata Fauzan kepada wartawan, Minggu (19/11/2023).
Apalagi kata Fauzan, dalam UU tersebut telah tegas memerintahkan bagi seluruh jajaran Polri untuk netral tak hanya saat pemilu tapi juga dalam cakupan kehidupan politik bangsa. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Pasal 28 ayat (1).
Selain itu Polri juga tak memiliki hak untuk memilih dan dipilih sebagaimana ketentuan dalam Pasal 28 ayat (2) UU 2/2022.
"Jadi menurut kami, netralitas Polri sudah harga mati dan jangan diragukan," kata Fauzan.
Fauzan menyebut isu netralitas menjadi isu langganan 5 tahunan, seperti isu politik uang, keberpihakan, sampai mobilisasi masa kepada pihak-pihak tertentu.
Padahal kata dia, yang harusnya menjadi objek terkait isu netralitas adalah lembaga seperti kementerian yang banyak dipimpin oleh utusan partai politik.
"Singkatnya kenapa orang yang menuduh TNI/Polri tidak netral itu tidak melaporkan hasil temuan beserta membawa alat buktinya," kata Fauzan.
Baca juga: Pimpinan Komisi III DPR Pastikan Panja Netralitas Polri di Pemilu Segera Dibentuk
"Tindakan menuduh secara serampangan tanpa bisa dibuktikan menurut hukum, bisa jadi hanya dipergunakan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk membuat situasi pemilu semangakin tidak kondusif," lanjut dia.
Pemilu 2024
| Daftar 10 Anggota KPU dan Bawaslu di Jayapura & Pasaman yang Disanksi Peringatan Keras DKPP |
|---|
| DKPP: Perkara Asusila Dominasi Aduan Etik Penyelenggara Pemilu |
|---|
| Catatan DKPP Soal Pemilu dan Pilkada 2024: Bawaslu Tidak Transparan, KPU Tak Profesional |
|---|
| Jimly Asshiddiqie Dukung Perluas Kewenangan DKPP: Tangani Etik Peserta Pemilu |
|---|
| Emisi yang Dikeluarkan Jet Pribadi Sewaan KPU Setara Keliling Bumi 45 Kali Naik Pesawat Komersial |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.