Bertemu Petani di Jambi, Mardiono Sebut Kekuatan Pangan Jadi Senjata Negara Mandiri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono bertemu dengan kelompok tani di Desa Sungai Pulai, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi, Sabtu (13/1/2024). 

Dalam kesempatan itu Mardiono menyampaikan soal pangan sebagai benteng dan senjata bagi kemandirian negara.

“Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Senjata yang kuat membentengi negeri ini kalau bisa memandirikan pangan, maka harus kita perjuangkan bersama petani,” ujar Mardiono.

Guna mewujudkan kemandirian pangan, Mardiono mengaku telah menyiapkan beberapa langkah strategis. Salah satunya menyangkut kesejahteraan para petani.

Kabupaten Batang Hari disebut sebagai salah satu prioritas lumbung pangan di Provinsi Jambi.

“Tadi kita sudah berdiskusi, alhamdulillah kabupaten ini juga merupakan prioritas lumbung pangan di Provinsi Jambi. Kita hadir menampung masukan, apa yang menjadi kendala, dan keluhan agar bisa diperjuangkan,” ujarnya.

“Kita terus mendorong produktivitas petani agar bisa naik, termasuk di dalamnya membantu sumber permodalan,” sambungnya.

Sementara, Bupati Batang Hari yang juga Ketua DPW PPP Jambi Muhammad Fadhil Arief menegaskan akan terus memperjuangkan petani agar hidup mereka lebih baik dan sejahtera.

“Bahwa petani ini juga pondasi bangsa untuk bagaimana mendirikan pangan yang baik. Sebagai kader PPP kita wajib memperjuangkan petani agar hidupnya lebih baik dan sejahtera,” kata Fadhil. 

Di tempat yang sama, salah satu Ketua Kelompok Tani Didi Sugeng Purnomo mengaku lewat pertemuan dirinya dapat berdiskusi langsung dengan pimpinan partai berlambang Kabah.

Dia berharap, PPP ke depannya bisa terus konsisten memperjuangkan hak dan melibatkan petani dalam setiap pengambilan keputusan.

Baca juga: Sandiaga Uno Tegaskan PPP Solid Dukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

“Tadi ketemu sama Pak Ketum, ada banyak yang disampaikan dan dijelaskan. Alhamdulillah mendapat tanggapan terkait persoalan irigasi pembuangan yang akan dinormalisasi, kesejahteraan petani, hingga bantuan saung untuk petani di sini,” jelas Didi.

Dalam kesempatan itu Mardiono juga memberikan bantuan traktor dan pompa air berjumlah 17 yang bisa digunakan petani dalam meningkatkan produktivitasnya.