Senin, 29 September 2025

Pemilu 2024

Sekjen PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh Perkuat Kecurigaan Pemilu 2024 Bermasalah

Hasto menegaskan, Jokowi sejatinya tak perlu melakukan konsolidasi jika yakin Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming menang karena dukungan masyarakat

Tribunnews.com/Fersianus Waku
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto seusai rapat tertutup di Gedung High End, Jakarta, Senin (19/2/2024). (Fersianus Waku) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto membuka suara mengenai pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di Istana Negara pada Minggu (18/2/2024).

Hasto mengatakan, pertemuan tersebut memperkuat kecurigaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 bermasalah.

Baca juga: PKS Hormati Surya Paloh Temui Presiden Jokowi Meski Tanpa Koordinasi dengan Timnas AMIN

Sebab, kata dia, saat ini rekapitulasi suara masih berlangsung dan karenanya Pemilu belum selesai.

"Ya ini sekali lagi proses kami kan sedang mengawal, ini Pemilu belum selesai. Sehingga upaya-upaya konsolidasi yang justru dilakukan ketika Pemilu belum selesai, ini memperkuat kecurigaan bahwa ada persoalan terkait dengan Pemilu itu," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Baca juga: PDIP Tanggapi Jokowi Ingin Jadi Jembatan untuk Partai Politik Usai Temui Surya Paloh 

Hasto menegaskan, Jokowi sejatinya tak perlu melakukan konsolidasi jika yakin Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming menang karena dukungan masyarakat.

"Kalau sudah aman aman yakin dukungan rakyat seperti itu, ngapain harus dilakukan suatu langkah-langkah seperti itu," ujarnya.

Karenanya, dia menambahkan, saat ini seluruh partai politik (parpol) pendukung Ganjar Pranowo - Mahfud MD masih mengawal rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Maka, ya kami fokus di situ, sikap politik terkait dengan posisi PDIP saat ini, bersama PPP, Perindo, Hanura, adalah mengawal seluruh proses demokrasi yang harus diselamatkan karena terjadi kecurangan masif dan ini disuarakan oleh banyak pihak," imbuhnya.

Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh menimbulkan banyak spekulasi di tengah kemungkinan Pilpres 2024 dimenangkan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Sebab, dalam perhitungan resmi atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo-Gibran mengungguli pasangan lain dan diperkirakan menang satu putaran.

Baca juga: PDIP Siap Jadi Oposisi, Ini Respon Jokowi

Per Senin, (19/2/2024) pukul 09.00 WIB, total suara yang masuk ke KPU dari beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia mencapai 70,53 persen.

Hasilnya, Prabowo-Gibran tetap menempati urutan pertama dengan perolehan suara 58,3 persen. 

Setelahnya, disusul pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, yakni 24,36 persen.

Sementara pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD tetap berada di urutan terkahir dengan perolehan suara sebesar 17,34 persen.

Sebagaimana diketahui, dalam Pilpres 2024 NasDem berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung Anies-Muhaimin.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan