Kamis, 21 Agustus 2025

Pemilu 2024

Lima Caleg PSI yang Berpeluang Jadi Anggota DPR RI Jika Partai Mereka Lolos Ambang Batas Parlemen

Seperti diketahui, PSI baru-baru ini jadi sorotan karena perolehan suara yang mendadak melesat signifikan versi penghitungan real count KPU.

Kolase Tribunnews
Inilah caleg PSI yang bakal lolos ke Senayan jika partai mereka bisa menembus angka minimal ambang batas parlemen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa saja caleg PSI yang berpeluang ke Senayan jika partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Jokowi ini lolos ambang batas parlemen?

Seperti diketahui, PSI baru-baru ini jadi sorotan karena perolehan suara yang mendadak melesat signifikan versi penghitungan real count KPU.

Dalam hasil perolehan suara real count KPU RI pada Senin, 4 Maret 2024 per pukul 14.07 WIB, PSI masih memperoleh 3,13 persen suara dari Pemilu Legislatif (Pileg) DPR RI di tingkat nasional.

Suara PSI kini bertambah jadi 2.404.295. Jumlah tersebut berdasarkan penghitungan di 542.116 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) atau sekitar 65,85 persen.

Jika pada akhirnya, PSI bisa lolos ke parlemen, berikut ini sejumlah caleg mereka yang berpeluang duduk di kursi DPR:

1. Aan Rochayanto dengan 47.146 perolehan suara di daerah pemilihan atau dapil Jawa Timur VI.

Aan adalah caleg PSI yang memperoleh suara terbanyak dibandingkan caleg dari partai yang sama.

Untuk diketahui Aan Rochayanto maju di Dapil Jawa Timur mencakup Kabupaten: Tulungagung, Blitar, Kediri, Kota: Kediri, Blitar.

2. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.

Grace hingga saat ini berhasil meraup 41.705 suara di Dapil DKI Jakarta III.

Grace merupakan pendiri PSI pada 2015.

Ia sekaligus memimpin PSI pada usia 33 tahun.

3. Cynthia Riza dengan 35.545 dengan suara sementara di dapil Jawa Tengah V.

Diketahui Cynthia Riza yang merupakan istri Giring ini maju di Pileg DPR RI Jateng V.

Dapil Jateng IV terdiri dari Solo-Sukoharjo-Klaten-Boyolali.

Jumlah suara masuk real count KPU untuk Pileg DPR RI Jateng V per Senin (4/3/2024) pukul 14.00 WIB sudah mencapai 80,99 persen suara.

4. Ade Armando dengan perolehan suara sebesar 25.428 di Dapil DKI Jakarta II.

Ade yang kerap menjadi sorotan media karena komentarnya unggul dibandingkan dengan caleg lain yang umumnya mempunyasi suara ribuan.

Suara Ade terbilang cukup baik bagi pendatang baru.

Namun masih kalah jauh di banding politikus PKS Hidayat Nurwahid yang meraih 3,5 kali lipat suara lebih besar dibanding Ade.

Mantan dosen UI itu bisa saja berpeluang masuk ke DPR RI, dengan cacatan PSI juga lolos dari ambang batas 4 persen.

5. Muhammad Sholeh dengan 22.286 suara di dapil Jawa Timur VII.

Jawa Timur VII adalah sebuah daerah pemilihan atau disingkat Dapil dalam pemilihan umum legislatif di Indonesia.

Daerah pemilihan ini meliputi wilayah Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan dan Magetan di Jawa Timur.

Bawaslu terima informasi

Bawaslu RI mengaku, banyak menerima informasi terkait isu penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan informasi-informasi yang diterima.

"Saat ini kami masih nunggu dari bawah, tapi informasi yang masuk ke kami banyak. Sehingga, dalam konteks ini, Bawaslu mengkompilasi masukan-masukan yang masuk," kata Lolly, kepada wartawan di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, pada Senin (4/3/2024).

Lolly menjelaskan, sejumlah informasi yang diterima Bawaslu RI, langsung disampaikan ke pihaknya di tingkat kabupaten/kota atau provinsi, agar dilakukan pencermatan.

Kompilasi informasi dilakukan, jelasnya, agar saat rekapitulasi tingkat nasional berlangsung, Bawaslu RI memiliki dokumen untuk mencermati kembali.

"Informasi banyak. Tapi, kan kita selalu bilang begini kalau Bawaslu, proses koreksi itu pasti ada, kalau ada kesalahan di TPS mekanisme koreksinya ya di kecamatan saat rekap. Begitu di kecamatan ada kesalahan proses rekapnya, ya di kabupaten. Begitu sampai ke atas," kata Lolly.

KPU Bantah Ada Penggelembungan Suara

Anggota Komisi Pemilihan Umum RI (KPU), Idham Holik turut menanggapi mengenai lonjakan suara PSI tersebut.

Perolehan suara PSI itu, sebagian besar diduga publik karena adanya penggelembungan suara.

Ditegaskan Idham, tidak ada penggelembungan terhadap jumlah suara PSI.

”Tidak ada terjadi penggelembungan suara,” ujar Idham saat dikonfirmasi, Senin (4/3/2024).

Idham lantas menjelaskan, Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang yang merupakan alat bantu penghitungan suara sudah sesuai dengan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait data C.Hasil plano yang harus diakurasi.

Selain itu, Idham juga menegaskan, ihwal hasil resmi perolehan suara peserta Pemilu ini sudah berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan secara berjenjang.

“Mulai dari Panitia Pemilih Kecamatan (PPK), KPU Kabupaten/Kota dan KPU provinsi dan pada akhirnya pada level KPU RI, rekapitulasi tingkat nasional,” tegasnya. 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan