Rabu, 3 September 2025

Penataan Pedagang di Pasar Minggu

Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Minggu Enggan Masuk Lokasi Baru

Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Pasar Minggu sudah mencapai tahap akhir

Wartakota/Dwi Rizki
Pedagang Kaki Lima di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. 

Namun, pedagang sudah terlihat datang ke area relokasi Gedung PD Pasar Minggu. Beberapa orang pedagang sibuk membuat meja dan etalase dagangan dari bahan kayu kaso dan triplek, sedangkan lainnya hanya melihat-lihat untuk merencanakan bentuk etalase dari lapak yang hanya sebesar 1,5x1,5 meter persegi itu.

Salah seorang diantaranya adalah Herman S (46) pedagang sandal yang menempati lapak parkiran lantai satu Blok B gedung PD Pasar Minggu. Diungkapkannya, dirinya yang merupakan PKL bekas bongkaran stasiun Pasar Minggu itu merasa pesimis bisa berjualan ditempat yang baru ini. Sebab, katanya selain lapaknya yang sempit dan sangat terbatas, informasi mengenai perpindahan para PKL juga belum terlihat dilakukan oleh pihak pemerintah.

"Duh sempit banget mas, cuma selangkah lapaknya, sudah begitu, tinggi etalase juga nggak boleh lebih dari 1,6 meter. Terus kalau begini bagaimana kita bisa jualan. Yang ada malah rugi karena nggak bisa tawarin banyak model," ungkapnya sembari menyambung meja dengan etalase berbahan kayu miliknya.

Walau begitu, diharapkannya, agar pihak pemerintah bisa memberikan sosialisasi kepada warga secara terpadu. Sehingga, katanya, keberadaan para pedagang ex PKL bisa diketahui masyarakat umum.

"Kan bisa pasang spanduk di mana-mana, supaya orang bisa lihat dan datang langsung ke sini, jangan cuma di relokasi, tapi kondisi lapaknya sepi pembeli," jelasnya.

Kepala Pengelola PD Pasar Minggu, Ruyani mengatakan, alasan ketiga area relokasi PKL belum terisi dan ditempati pedagang adalah karena belum adanya kesiapan para pedagang masing-masing. Sebab terhitung sejak hari Senin tanggal 9 September 2013 pihak pengelola sudah memperbolehkan pedagang untuk masuk dan bisa berjualan.

"Hari ini pedagang sudah bisa masuk dan berjualan. Ada sebanyak 184 orang pedagang sudah diberikan lapak sesuai dengan hasil pengundian lapak minggu kemarin," jelasnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala UPT Lokbin DKI Jakarta Endang. Dikatakannya, masih ramainya pedagang di luar area lapak sementara parkiran Blok A Lokbin Pasar Minggu dan belum masuknya pedagang di dua area Lokbin lainnya, yakni Blok B dan C Lokbin Pasar Minggu, dikarenakan banyak pedagang yang masih enggan berjualan karena sepinya pengunjung yang datang.

Adanya permasalahan baru tersebut, dirinya pun seakan tidak tega melihat banyaknya barang dagangan pedagang yang tidak laku dan berakhir busuk. Oleh karena itu, pihaknya akan merelokasi sebagian pedagang yang bertempat di Blok B dan C Lokbin Pasar Minggu untuk ditempatkan di beberapa area Blok A yang masih kosong. Sedangkan, lokasi Blok B akan diusulkan untuk dijadikan lokasi parkiran sepeda motor.

"Di hari pertama pedagang masuk Blok B, saya datang dan duduk seharian, kalau saya perhatikan memang benar nggak ada pembeli yang datang. Hari berikutnya juga begitu, sampai seminggu ke depan. Saya jadi nggak tega, di satu sisi ngenes (iba) lihat dagangan seperti buah sama sayuran busuk, di sisi lain harus tegas tertibkan PKL," jelasnya.

Oleh karena itu, dirinya pun membiarkan para pedagang masih menempati area diluar lokasi parkiran Blok A Lokbin Pasar Minggu. Namun dengan catatan, para pedagang bisa tertib dan menurut untuk masuk ke dalam area Blok B apabila pembeli sudah ramai. Selain itu, pihaknya pun menerapkan sistem absensi kepada para pedagang setiap hari, untuk menertibkan dan mencegah pedagang pindah lapak sembarangan.

"Kita absen satu-satu tiga kali seminggu, ya mau nggak mau itu harus dilakukan. Yah ada lucunya juga sih, jadi kalau setiap pagi saya sama petugas datang ke Blok A, pedagang sudah langsung teriak 'selamaat pagii bu guruu' saya cuma senyum, dan ngomel sedikit, karena masih banyak yang bandel, ada yang suka nggak tertib," ungkapnya sembari tertawa.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan