Kasus First Travel
Terpopuler Sepekan: Kisah Gaya Hidup Mewah Bos First Travel yang Merasa Tak Menipu Jemaah
Saber mengaku, dia tak lagi menerima pembayaran dari Andika sejak Maret 2017 hingga saat ini, yang totalnya mencapai Rp 25 miliar.
Pengelola restoran Nusa Dua, Firdaus Ahmad dan Usya Soerharjono, seperti dilansir BBC Indonesia di lokasi restoran di beralamat di 118-120 Shaftesbury Avenue, membenarkan dana yang dikeluarkan oleh Andika dan Anniesa pada tahun 2014-2015.
Namun keduanya tidak menyebutkan berapa besar dana yang dikeluarkan secara keseluruhan.
Hubungan dengan bos First Travel, Andika dan Anniesa, berawal ketika Firdaus mengantarkan Andika dan Anniesa saat berlibur di Inggris.
Penelusuran polisi dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana jemaah umrah oleh perusahaan First Travel memunculkan klaim bahwa bos First Travel membeli restoran di London.
Keterangan polisi, sebagaimana ramai diberitakan oleh media di Indonesia, menyebutkan bahwa bos First Travel, pasangan suami istri Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan membeli restoran tersebut pada 2016 seharga £700.000.
Baca: Eddies Adelia Tak Merasa Dikecewakan Anniesa Hasibuan
Laporan-laporan di Indonesia menyebutkan, jika dirupiahkan, nilainya antara Rp 14 sampai 15 miliar.
Pernyataan tersebut, menurut Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Polisi Herry Rudolf Nahak, didasarkan pada pengakuan Andika dan Anniesa sendiri.
Firdaus mengakui ada dana dari Andika dan Anniesa, tapi itu terjadi pada 2014-2015 dan tidak hanya untuk operasional restoran saja.
"Jadi kurang lebih kalau (dikatakan ada) 700 (ribu poundsterling), itu ya untuk renovasi (restoran), untuk (membantu penyelenggaraan festival) Halo Indonesia (di Trafalgar Square)," kata Firdaus.
'Tukar Guling'
Sementara itu istri Firdaus, Usya menambahkan, "(Untuk) biaya dua kali keliling Eropa Andika-Anniesa dan keluarganya dan peragaan busana."
Firdaus mengatakan, "Yang peragaan busana kan mahal, termasuk untuk membayar model-model di acara tersebut."
Intinya, kata Firdaus, ada penyertaan dana pada 2014 untuk sejumlah pengeluaran.
Pengelola restoran ini mengatakan dari sisi hubungan finansial, mereka tidak lagi memiliki hubungan dengan Andika-Anniesa.
"Pada Maret 2017 saya menyerahkan apartemen saya di Indonesia ke Andika. Ada akta notarisnya," kata Usya.