Virus Corona
Cerita Wanita yang Khawatir Virus Corona, Perlakuan Rumah Sakit hingga Skrining yang Berbayar
Seorang wanita yang tak disebutkan namanya menceritakan bagaimana ia saat akan skrining di sebuah rumah sakit karena khawatir virus corona.
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita yang tak disebutkan namanya mengaku khawatir dirinya terinfeksi virus corona.
Hal tersebut disampaikan wanita yang tinggal di daerah Depok, Jawa Barat itu saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam, pada Selasa (3/3/2020).
Ia membeberkan ke khawatirannya itu terjadi karena dirinya sempat berada di rumah sakit yang sama dengan dua pasien positif virus corona.
"Saya antisipasi aja karena ada cerita sebelumnnya," ucap wanita tersebut melalui sambungan telepon, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Kompas TV.
Baca: Efektifkah Masker Buatan Sendiri Cegah Penularan Virus Corona? Ini Penjelasan Ilmuwan
Baca: Selama di Batam, Warga Singapura yang Positif Corona Sempat Berkunjung ke Mal
"Jadi saya lihat berita ada warga yang terkena corona itu, lalu saya lihat kronologisnya juga,"
"Lalu di tanggal yang sama di waktu yang sama, saya periksa dengan mereka, di rumah sakit yang sama," imbuhnya.
Walau tak saling mengenal ataupun bertemu langsung dengan pasien positif virus corona, ia mengaku sepulang dari rumah sakit tersebut dirinya merasa tak enak badan.
"Saya tidak kenal, saya tidak bertemu, saya juga enggak tahu jam berapa, tapi saat itu saya seharian di rumah sakit, di poli yang sama," katanya.
"Pas pulang ke rumah itu saya ada gejala flu, demam, bersin-bersin," imbuhnya.
Ia akhirnya memutuskan untuk melakukan skrining di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Baca: 77 orang Meninggal dan 23 Pejabat di Iran Positif Virus Corona
Baca: Guru di Sekolah Internasional di Jakarta Diduga Terinfeksi Virus Corona, Sekolah Libur 2 Minggu
Namun dirinya ditolak lantaran kuota skrining virus corona di rumah sakit tersebut sudah penuh.
"Saya periksa ke rumah sakit ya hari ini," ucapnya.
"Saya datang sekitar jam 2 siang, tapi ditolak,"
"Katanya sudah ditutup karena dibatasi hanya untuk 25 orang," imbuhnya.

Wanita itu mengatakan meski tak mengobrol atau berdekatan dengan dua pasien terinveksi virus corona, dirinya mengaku tetap merasa khawatir.