Jumat, 15 Agustus 2025

Virus Corona

Cegah Corona,Transportasi Umum di Jakarta Dibatasi, Ini Skema Layanan MRT, LRT, TransJakarta dan KRL

Berbagai cara dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Termasuk membatasi tarnsportasi umum di Jakarta. Berikut skemanya.

Wartakota/Angga Bhagya Nugraha
Rangkaian Kereta LRT Velodrome saat melintas dijalur rel terpadu, Jakarta Timur, Minggu (1/12/2019). Moda transportasi massal lintas rel terpadu atau light rail transit (LRT) Jakarta rute Velodrome - Kelapa Gading mulai beroperasi secara komersial mulai Minggu (1/12/2019) ini.Tarif yang diberlakukan untuk satu kali perjalanan Rp 5.000, sesuai ketentuan Peraturan Gubernur Nomor 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian MRT dan LRT. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

"Sesuai dengan Protokol Pemerintah dalam penanganan virus corona COVID-19, jarak yang disarankan adalah 1 meter antar orang. Dengan dianjurkannya penerapan jarak sosial, PT MRT Jakarta menetapkan maksimal 60 penumpang per kereta atau 360 penumpang per rangkaian kereta," ujarnya.

Setiap anggota masyarakat juga diimbau untuk selalu menjaga kesehatan dan kebugaran
tubuh agar imunitas kekebalan tubuh dapat meningkat.

"Mari tingkatkan personal hygiene kita dengan cuci tangan menggunakan air dan sabun, maupun hand sanitizer lima kali dalam sehari," jelasnya.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI membuka layanan telepon Hotline Virus
Corona di 119 ext 9 dan melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta di 0813 8837 6955
atau call center 112.

Bus Transjakarta melintas di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019). Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menyatakan jumlah penumpang Transjakarta pada tahun 2018 naik 31 persen mencapai 189,77 juta dan ditargetkan mencapai 231 juta orang pada tahun 2019.
Bus Transjakarta melintas di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019). Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menyatakan jumlah penumpang Transjakarta pada tahun 2018 naik 31 persen mencapai 189,77 juta dan ditargetkan mencapai 231 juta orang pada tahun 2019. (Tribunnews/Jeprima)

Layanan Malam Hari Tranjakarta Dihentikan

PT Transportasi Jakarta mulai malam, MInggu (15/3/2020) ini memberhentikan layanan AMARI
(Angkutan Malam Hari).

Pihaknya juga memberlakukan pola operasi khusus mulai besok hingga 14 hari kedepan.

Sehingga mulai malam ini Transjakarta hanya beroperasi hingga pukul 22.00 WIB.

"Untuk senin besok, 16 hingga 30 Maret 2020 layanan Transjakarta hanya beroperasi di 13 rute dengan headway 20 menit dengan waktu operasional mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB," kata Nadia Diposanjoyo, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, dalam siaran tertulisnya, Minggu (15/3/2020).

"Ini berarti seluruh layanan non koridor (Non BRT), Royaltrans dan Mikrotrans ditiadakan," tambahnya.

Langkah ini diambil, tambah Nadia, menindaklanjuti instruksi Gubernur DKI, Anies Rasyid Baswedan yang diumumkan sore ini pukul 17.00 WIB.

Perihal pembatasan layanan angkutan umum di DKI Jakarta secara ekstrem untuk mengurangi potensi penularan COVID 19.

Penetapan pengurangan interaksi fisik diterapkan di halte dan bus Transjakarta yang melintas di 13
koridor.

Hal ini dilakukan dengan memberikan jarak antar individu sejauh satu hingga dua meter
dalam ruang publik transportasi seperti di halte dan di dalam bus," jelasnya.

Untuk di halte, Transjakarta akan memberikan marka dimana pelanggan harus berdiri dengan jarak yang sudah diatur.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan