Virus Corona
Cegah Corona,Transportasi Umum di Jakarta Dibatasi, Ini Skema Layanan MRT, LRT, TransJakarta dan KRL
Berbagai cara dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Termasuk membatasi tarnsportasi umum di Jakarta. Berikut skemanya.
Editor:
Anita K Wardhani
Ia mengatakan peningkatakan pemeriksaan ini khususnya untuk calon penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.
"Calon penumpang yang memiliki suhu lebih dari 38 derajat akan mendapatkan penanganan khusus di stasiun dengan dibawa ke pos kesehatan, dan dilarang melanjutkan perjalanan KA," ujar Eva.
"Kami juga melakukan penyemprotan secara masif di stasiun dan KA menggunakan disinfektan untuk mencegah penyebaran itu terjadi," lanjutnya.
KAI Lakukan Penyemprotan Disinfektan Pada Kereta Api Jarak Jauh
PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penyemprotan pada kereta api (KA) jarak jauh baik sesudah ataupun sebelum beroperasi.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, mengatakan hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan rasa nyaman dan aman bagi para penumpang kereta api di tengah mewabahnyavirus corona atau Covid-19.
"Setiap kereta api yang baru selesai beroperasi akan langsung menuju area stabling dan dilakukan pencucian dan penyemprotan disinfektan," kata Eva Chairunisa di Stasiun Pasar Senen, Minggu (15/3/2020).
Ia menambahkan, stabling pencucian kereta api jarak jauh dilakukan di Stasiun Pasar Senen, Daerah operasi Jakarta Gudang, Tanah Abang.
"Sedangkan untuk KA Lokal pencucian dilakukan di Stasiun Sukabumi, Cikampek, Tanjung Priok, Merak, dan Rangkasbitung," ujar Eva.
Lanjut Eva, pencucian terbagi menjadi dua yaitu eksterior dan interior.
Untuk interior tahapannya adalah sweeping dasting atau menyapu lantai dan menyeka debu-debu yang ada di bagian interior.
Petugas PT KAI sedang mencuci Kereta Api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Minggu (15/3/2020).
"Kemudian pekerjaan bagian eksterior tahapannya adalah wall cleaning atau pencucian bagian luar kereta api, dan swizzy glass," kata Eva.
"Setiap pencucian kereta dilakukan oleh 16 petugas dengan memakan waktu sekitar 2 jam dan saat melakukan pencucian dan penyemprotan disinfektan pada kereta, setiap petugas wajib menggunakan perlengkapan dinas sesuai SOP," lanjutnya.
Menurut Eva, tindakan yang dilakukan PT KAI ini merupakan komitmen dalam hal melakukan pencegahan penyebaran virus corona di area stasiun dan pada KA.
Tak menaikan penumpang bersuhu badan 38 derajat
PT Kereta Api (KAI) Daop 1 Jakarta, melakukan langkah preventif dalam rangka mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, mengatakan pihaknya akan melarang calon penumpang yang memiliki suhu badan lebih dari 38 derajat melakukan perjalanan dengan kereta api.
"Langkah ini tentunya untuk mencegah ataupun mengantisipasi kemungkinan terburuk dari penyebaran virus ini. Pengecekan suhu pun dilakukan saat melakukan boarding, sehingga dapat langsung mendapat penanganan," kata Eva Chairunisa di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
KAI pun akan mengembalikan seluruh biaya pemesanan tiket kepada penumpang yang dilarang melakukan perjalanan dengan kereta api karena suhu badannya lebih dari 38 derajat.
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan pada kabin kereta api di Stasiun Pasar Senen, Minggu (15/3/2020). Hal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. (Tribunnews.com/ Hari Darmawan)
"Kami melarang calon penumpang untuk melakukan perjalanan karena aspek keselamatan, dan para calon penumpang yang dilarang akan dikembalikan bea pemesan tiketnya secara penuh," ujar Eva.
Eva pun mengatakan pihaknya pernah mendapati calon penumpang kereta api yang memiliki suhu badan lebih dari 38 derajat.
"Kami pernah jumpai di Stasiun Gambir, penumpang memiliki suhu badan lebih dari 38 derajat dan kemudian dilarang melakukan perjalanan dan dialihkan ke pos kesehatan stasiun untuk diperiksa," kata Eva.

Serba Dari Rumah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan semua kepala daerah untuk membuat kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa.
Perintah itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/63/2020).
"Sebagai negara besar dan negara kepulauan tingkat penyebaran covid 19 ini derajatnya bervariasi antara daerah yang satu dengan yang lain," kata Jokowi.
"Oleh karena itu saya minta kepada seluruh gubernur, bupati, walikota untuk terus memonitor kondisi daerah dan terus berkonsultasi dengan pakar medis untuk menelaah situasi yang ada," tambah Jokowi.
Selain itu, dirinya juga terus berkonsultasi dengan BNPB untuk menentukan status daerahnya, siaga darurat ataukah tanggap darurat bencana non alam.
"Membuat kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa," kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu meminta seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan tak panik.
Jokowi juga meminta masyarakat tetap produktif.
"Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah, Inilah saatnya kerja bersama-sama saling tolong menolong dan gotong royong, kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat agar masalah ini cepat selesai," kata Jokowi.