Di Gubuk Beratap Kardus, Wahati Lahirkan Bayinya Tanpa Bantuan Siapapun, Begini Kisahnya
Di bawah hujan deras, Wahati melahirkan bayinya hanya beratapkan kardus. Saat ditemukan, gubuk milik Wahati hanya beratapkan kardus dan beralas kasur
Editor:
Daryono
Ia pun mengaku sempat ketakutan jika tim medis RSPAD menolak membantunya yang sudah merasa kesakitan karena hendak melahirkan.
"Alhamdulillahnya dari RSPAD langsung menerima saya."
"Langsung mengecek keadaan saya sama kandungan saya."
"Mereka langsung cek semuanya."
"Jadi saya bersyukur sekali waktu itu," kata istri anggota Sekolah Tinggi Hukum Militer Ditkumad Pratu Didi Prasetyo Nugroho itu.
Ia pun mengaku sangat bersyukur setelah melahirkan anak keduanya, tim medis RSPAD menyatakan bayinya negatif Covid-19 setelah dua kali menjalani tes swab pada 24 jam dan 48 jam pertama umur bayi itu.
Dyah juga bersyukur tim medis RSPAD Gatot Soebroto juga menyatakan anak pertamanya negatif Covid-19 setelah dilakukan tes swab.
Baginya hal tersebut merupakan kuasa Tuhan dan keajaiban, mengingat setiap hari anak pertamanya tidur bersamanya.
"Mungkin ini kuasa Allah ya. Kuasa Allah mereka semua negatif."
"Anak saya yang pertama selama ini kan tidur sama saya."
"Saya tidak menyangka juga kalau dia juga negatif."
"Anak saya yang kandung selama sembilan bulan kayak begitu dia juga negatif."
"Jadi saya tidak menyangka saja. Ini keajaiban lah," ungkap Dyah.
Suaminya, Didi Prasetyo, juga dinyatakan positif Covid-19 oleh tim medis RSPAD Gatot Soebroto.
Saat ini suaminya masih menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto.