Stasiun MRT Thamrin dan Monas Siap Beroperasi 2027, Terowongan Bertingkat Pertama Tuntas Dibangun
Tiga stasiun baru moda transportasi MRT Jakarta yang merupakan perpanjangan dari jalur eksisting akan rampung dibangun dan siap beroperasi di 2027.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa stasiun baru MRT Jakarta yakni Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas yang merupakan perpanjangan dari jalur eksisting akan rampung dibangun dan siap beroperasi di 2027.
Dua stasiun baru MRT Jakarta tersebut merupakan paket pertama pembangunan MRT Jakarta Fase 2A rute Bundaran HI-Kota yang dibagi menjadi tiga bagian yang seluruhnya sedang berjalan.
Progres pembangunan bagian pertama sampai awal Oktober ini sudah mencapai 89,57 persen. Bagian pertama terdiri 3 stasiun, yakni Stasiun Bundaran HI, Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.
Kemudian, bagian kedua yang terdiri dari stasiun Harmoni dan Sawah Besar perkembangan penggarapannya telah mencapai 58,37 persen. Serta, bagian ketiga yang terdiri dari Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok dan Stasiun Kota telah mencapai 77,84 persen.
Direktur Konstruksi MRT Weni Maulina di acara Media Briefing di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025, bilang bagian pertama itu ditargetkan bakal rampung dan mulai beroperasi pada tahun 2027.
“Untuk 2027 kita akan operasikan rute yang sampai dengan Monas, sementara untuk (rute) yang sampai Kota itu di 2029. Jadi sekitar lima tahun diperkirakan selesai,” kata Weni.
Meski ada tambahan rute dan potensi tambahan volume penumpang, dia menegaskan MRT belum akan menambah kereta dalam waktu dekat.
Namun Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Mega Tarigan menegaskan kapasitas kereta masih bisa menampung lebih banyak penumpang dari rata-rata normal saat ini.
“Mungkin akan bisa sedikit lebih padat karena penggunanya meningkat tapi trip-nya tidak bertambah,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Tingkat kepadatan kereta saat peak hour atau jam-jam puncak kepadatan penumpang masih di kisaran 70 persen. Dari hitung-hitungan angka, menurut Mega, peningkatan kepadatan masih memungkinkan.
Ia menjelaskan, dengan okupansi kisaran 70 persen saat peak hour saja, saat ini MRT masih mampu menjaga kesesuaian standar load factor Dinas Perhubungan di level 6 pax per square meter alias 6 orang untuk tiap 1 meter persegi.
Baca juga: Pembangunan MRT Jakarta ke Tangerang Selatan Akan Libatkan Swasta
Pun ke depannya, ada potensi peningkatan load factor demi menampung tambahan penumpang. Ia menyoroti fakta bahwa di Jepang pun load factor yang ditetapkan ialah 8 pax per square meter atau 8 orang untuk tiap 1 meter persergi.

“Karena kereta kita didesain menggunakan teknologi Jepang, sebetulnya untuk kepadatan 8 pax per square meter itu kita masih bisa,” sebut Mega.
Namun, meski secara kapasitas masih mencukupi, ia tak menampik kepadatan yang meningkat bakal mengganggu kenyamanan pengguna. Maka dari itu, rencananya MRT bakal menambah moda lagi pada 2029 mendatang, ketika rute Fase 2A rampung.
Terowongan Bertingkat Pertama Selesai Dibangun
Mengutip akun Instagram resmi MRT Jakarta di @mrtjkt, dua hari lalu diinformasikan bahwa terowongan bertingkat kereta bawah tanah pertama di Indonesia telah selesai dibangun.
MRT Jakarta Tutup Stasiun Istora dan Senayan Usai Kericuhan Massa di Polda Metro Jaya |
![]() |
---|
Imbas Demo, MRT Jakarta Tutup Sementara Pintu Masuk Stasiun Istora dan Pintu A Stasiun Benhil |
![]() |
---|
MRT Jakarta Mulai Studi Jalur dari Lebak Bulus ke Serpong, Target Rampung Setahun |
![]() |
---|
Atribut Hingga Wajah Pemain Persija Akan Ramaikan Stasiun MRT |
![]() |
---|
Cara Dapat Kartu Layanan Gratis Naik Transjakarta Mulai Mei 2025, Cek Syaratnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.