Rabu, 1 Oktober 2025

Jurnalis Meninggal Dunia

Keluarga Tak Percaya Yodi Prabowo Disebut Polisi Bunuh Diri karena Depresi

Suwandi mengaku Yodi tidak menunjukkan gelagat orang yang tengah depresi. Dia masih membantu ibunya hingga berencana mencari tambahan biaya nikah.

Editor: Dewi Agustina
KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO
Polisi menghadirkan sejumlah barang bukti terkait kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7) pagi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suwandi, ayah Yodi Prabowo tak percaya anaknya itu tewas karena bunuh diri. Yodi sebelumnya ditemukan tewas di pinggir jalan tol JORR Ulujami pada 10 Juli lalu.

Menurut Suwandi, banyak kejanggalan dari pemaparan polisi, terutama soal alasan bunuh diri karena Yodi sedang depresi.

Suwandi mengaku Yodi tidak menunjukkan gelagat orang yang tengah depresi.

Yodi bahkan masih membantu ibunya hingga berencana mencari tambahan untuk biaya pernikahan dia.

"Dia baru beli laptop. Untuk apa? Untuk cari uang tambahan karena dia ingin menikah," kata Suwandi dalam wawancara dengan Metro TV seperti dikutip dari Kompas.com sesaat setelah polisi memaparkan hasil penyidikan, Sabtu (25/7/2020).

"Kalau orang depresi pasti malas. Mandi saja malas, apalagi bekerja?" kata dia.

Bahkan di hari Yodi menghilang, kata Suwandi, anaknya itu masih menyelesaikan pekerjaan di Metro TV dengan baik.

Suwandi pun heran dengan penjelasan polisi soal empat kali tusukan di tubuh Yodi dan indikasi bunuh diri.

Menurut Suwandi, jika ada empat kali tusukan di dada dan leher, seharusnya bercak darah juga ditemukan baik di jaket hingga masker yang dikenakannya.

Baca: Polisi: Sebelum Tewas, Editor Metro TV Yodi Prabowo Beli Pisau di Ace Hardware

Diduga Kuat Depresi

Sebelumnya polisi mengambil kesimpulan editor video Metro TV, Yodi Prabowo tewas karena tindakan bunuh diri. Motif bunuh diri itu disebut polisi karena korban tengah dilanda depresi.

Yodi diduga kuat depresi setelah polisi menemukan catatan perbankan milik korban.

Polisi menemukan transaksi keuangan di RSCM Kencana.

Di sana, Yodi membayar biaya tes dan konsul beberapa hari sebelum dia tewas.

"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM Kencana. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," ujar Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Polisi menunjukkan barang bukti kasus tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020) pagi.
Polisi menunjukkan barang bukti kasus tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020) pagi. (Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)

Yodi menjalani tes dan konsul di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM Kendana.

Polisi menduga kuat adanya gangguan kesehatan yang membuat Yodi memeriksakan dirinya ke rumah sakit sebagai motif korban bunuh diri.
"Ini bisa jadi berkaitan," kata Tubagus.

Namun, Yodi tidak pernah mengambil hasil tes kesehatan yang dijalaninya di RSCM Kencana hingga akhirnya dilaporkan hilang dan ditemukan tewas di pinggir jalan Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 10 Juli 2020.

Baca: Polisi Ungkap Makna 4 Luka di Dada Yodi Prabowo, sang Editor Metro TV Dua Kali Coba Tusuk Dirinya

Dugaan Bunuh Diri

Tubagus mengungkapkan dugaan bunuh diri ini juga diperkuat dengan berbagai barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

Seluruhnya sudah diperiksa dan tak ditemukan adanya DNA atau sidik jari selain milik Yodi.

Kesaksian pacar Yodi yakni S juga diungkap polisi menguatkan dugaan itu.

Sebelum tewas, Yodi disebut berkali-kali bertanya hal yang janggal.

Yodi bertanya kepada pacaranya bagaimana jika dia sudah meninggal dunia.

"Kepada S, korban bilang berkali-kali bilang kalau saya enggak ada.. Penafsiran kami, kalau korban meninggal. Ini disampaikan berulang-ulang kepada S," ucap Tubagus.

Polisi juga menemukan adanya rekaman CCTV di toko Ace Hardware.

Baca: Mengurung Diri di Kamar Dikira Ngaji, Suci Fitri Rohmah Tertangkap Basah Buka Laptop Yodi Prabowo

Di dalam rekaman itu, Yodi diketahui membeli pisau yang kemudian ditemukan berlumuran darah di bawah jasadnya.

"Penyidik berkesimpulan bahwa diduga kuat bunuh diri. Fakta yang kami himpun dari pemeriksaan di TKP, dari pemeriksaan saksi, keterangan ahli, bukti pendukung dan dokumen lain, maka kami berkesimpulan diduga kuat yang bersangkutan melakukan bunuh diri," ujar Tubagus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Simpulkan Yodi Prabowo Bunuh Diri, Keluarga Tidak Percaya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved