Pengikut Rizieq Shihab Tewas
Pasca-Insiden FPI dan Polisi, Kapolri Minta Anggota Waspada hingga Kondisi Jenazah Laskar FPI
Setelah terjadinya insiden FPI dan polisi, Kapolri Jenderal Idham Aziz meminta anggotanya meningkatkan kewaspadaan.
"Masih dalam proses. Perintahnya demikian, jadi silakan bapak meninggalkan tempat ini. Saya melakukan perintah," kata anggota Polri kepada Aziz.
Aziz pun sempat mempertanyakan jawaban tersebut karena bertentangan dengan keterangan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono.

Argo Yuwono, ujar Aziz, tidak akan mempersulit pengambilan keenam jenazah itu.
"Alasannya apa Pak? Artinya keluarga dan tim kuasa hukum dipersulit ya?," tanya Aziz.
Anggota Polri pun menegaskan pihaknya tidak mempersulit pengambilan jenazah, melainkan harus menunggu waktu.
Ia pun meminta pihak keluarga jenazah untuk kembali ke RS Polri Kramat Jati Selasa (8/12/2020) hari ini pukul 08.00 WIB.
"Kami tidak mempersulit, hanya waktu, waktu. Besok silakan kembali ke sini, jam delapan besok balik ke sini (RS Polri Kramat Jati)," terang anggota Polri kepada Aziz.
Kronologi Penyerangan

Sebelumnya telah terjadi penyerangan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50 pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, menjelaskan, sebelum penyerangan, anggota polisi dari Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan terhadap informasi pengerahan massa untuk mengawal Rizieq Shihab saat pemanggilan Senin kemarin pukul 10.00 WIB.
Baca juga: POPULER NASIONAL Kemungkinan Rizieq Shihab Dipanggil Paksa | Soal Insiden FPI dan Polisi
Baca juga: Fakta 6 Pengikut HRS Ditembak: FPI Lapor Komnas HAM, CCTV Rusak, Polisi Kantongi Bukti Rekaman
Kabar tersebut beredar melalui grup WhatsApp.
Oleh karena itu, selanjutnya pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan terhadap kebenaran informasi ini dengan bergerak ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Tepat di KM 50, polisi yang tengah membuntuti sebuah mobil yang diduga berisikan simpatisan Imam Besar FPI tersebut kemudian dipepet oleh mobil tersebut.
Kemudian kelompok yang terdiri dari 10 orang melakukan penyerangan terhadap anggota polisi dengan berbagai sejata, seperti senjata api, celurit, hingga samurai.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur," urai Fadil.