Selasa, 19 Agustus 2025

Update Penembakan Kader Jumantik di Ciracas, Polisi Periksa 5 Saksi, Penembakan dari Jarak Jauh

Seminggu penembakan kader jumantik di Ciracas, pelaku masih misterius, polisi periksa 5 saksi dan tunggu hasil uji balistik proyektil peluru.

TribunJakarta/Bima Putra
Anah (jilbab merah) saat pulang ke rumahnya usai menjalani operasi pengangkatan proyektil di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (28/3/2021). 

Joko menambahkan, peluru tersebut diduga ditembakkan dari jarak jauh karena daya rusak proyektilnya sudah berkurang.

"Tekanannya (daya tembakan) cukup rendah. Untuk warga di sekitar TKP kami mengimbau untuk tetap tenang, tidak perlu merasa takut. Karena semua kita tangani, kita akan ungkap," ujarnya.

Kronologi Penembakan Kader Jumantik

Anah (41), kader juru pemantau jentik (Jumantik) jadi korban penembakan peluru nyasar.

Korban merupakan warga Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Kader Jumantik warga RT 09/RW 09 itu kena peluru nyasar saat hendak mengontrol jentik nyamuk di permukiman warga pada Rabu (24/3/2021) sekira pukul 10.20 WIB.

Zul Zetri (51) saksi mata, mengatakan petaka yang menimpa Anah, bersama dua kader Jumantik lainnya terjadi saat mereka hendak masuk ke klaster perumahan di Jalan Kampung Baru I.

"Pas kejadian itu saya baru mau keluar rumah," ucap Zul mengawali ceritanya saat ditemui di Jakarta Timur, Jumat (26/3/2021).

"Tiba-tiba korban itu teriak depan pagar. Teriak 'tolong saya, tolong saya, saya tertembak' begitu," imbuh dia.

Warga RT 09 RW 09 saat memberikan pertolongan kepada Anah (41) yang pingsan di Ciracas, Jakarta Timur pada Minggu (28/3/2021).
Warga RT 09 RW 09 saat memberikan pertolongan kepada Anah (41) yang pingsan di Ciracas, Jakarta Timur pada Minggu (28/3/2021). (TribunJakarta/Bima Putra)

Mendadak banyak darah mengucur darah paha kanan belakang Anah.

Refleks, Zul pun bergegas menolong korban.

Kala itu Anah yang sedang hamil muda sudah merintih kesakitan.

Sehingga ia tidak mampu lagi berdiri dan nyaris terjatuh bila tidak dipapah dua rekan sesama kader Jumantik.

"Korban ini ditembak pas mau buka pagar (perumahan). Karena darahnya banyak dia berjalan mundur ke arah tembok."

"Mungkin karena lemas dan syok dia enggak kuat berdiri lalu bersandar ke tembok," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan