Kamis, 2 Oktober 2025

Pembelajaran Tatap Muka

Covid-19 dan Varian Omicron Mengganas, Mulai Hari Ini PTM 100 Persen di Kota Tangerang Dihentikan

Mulai hari ini Senin (24/1/2022) Dinas Pendidikan Kota Tangerang kembali menerapkan PTM dengan kapasitas 50 persen di seluruh TK, SD, SMP.

WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) - Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tingkat sekolah dasar, di SD Negeri Pasar Baru 1, Kota Tangerang Senin (25/10/2021). Pelaksanaan PTM terbatas pada tahap awal ini diikuti sebanyak 45 sekolah dasar negeri dan swasta. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Mulai hari ini, Senin (24/1/2022) Dinas Pendidikan Kota Tangerang kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 50 persen di seluruh TK, SD, SMP di Kota Tangerang

Sehingga PTM 100 persen yang diterapkan sejak 10 Januari 2022 lalu di Tangerang dihentikan dan diubah menjadi PTM 50 persen.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaludin mengatakan, kembali diterapkannya PTM 50 persen tersebut menyusul kasus Covid-19 dan varian Omicron di Kota Tangerang yang kembali meningkat.

Baca juga: Remaja Disabilitas di Caringin Diduga Dirudapaksa Driver Ojol, Bajunya Berantakan dan Terus Menangis

Baca juga: Covid-19 Meroket, Selama 2 Pekan Ada 80 Kasus Omicron di Jaksel, Masih Ada Bar Dipenuhi Pengunjung

"Jadi hasil evaluasi dari pak Wali kota, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Tangerang kembali menerapkan PTM 50 persen mulai Senin 24 Januari 2022, besok," ujar Jamaluddin saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Minggu (23/1/2022).

"Untuk mengurangi keterpaparan kasus Covid-19 yang sedang tinggi saat ini, maka kembali kita terapkan seperti pada bulan Oktiber dan Desember 2021 lalu," katanya.

Menurut Jamaluddin penerapan PTM 50 persen kali ini tidak berbeda jauh dengan gelaran sebelumnya. 

Dimana nantinya perapan protokol kesehatan di sekolah akan semakin diperketat.

Sekolah wajib menyediakan wastafel untuk mencuci tangan, menyediakan hand sanitizer, masker, pembentukan satgas COVID-19, dan penerapan protokol kesehatan lainnya dengan ketat. 

Baca juga: Oknum Sekelompok Pesilat Beratribut Serba Hitam Serang Masjid di Surabaya 

Baca juga: Ular Muncul di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Pertandingan Terhenti, Pemain dan Official Panik 

"Teknisnya nanti dalam seharinya hanya sebagian murid saja dari setiap kelas yang masuk, misalnya jumlah murid ada 36 dalam satu kelas, yang masuk PTM 18 orang, dan 18 lainnya mengikuti dari rumah secara virtual," kata dia.

"Selain itu, anak yang boleh mengikuti PTM adalah yang orang tua murid sudah harus divaksin dan prokes di sekolah dan setiap kelas juga kita perketat dan maksimalkan penerapannya," sambungnya.

Kendati demikian, Jamaluddin tidak menampik kembali diterapkannya PTM 50 persen tersebut mendapat pro kontra dari murid dan juga orangtua.

"Ya pasti ada yang mendukung ada yang tidak ya, tapi tidak masalah. Apabila ada orangtua yang tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM ya tidak masalah, kita tidak memaksakan," jelasnya.

Baca juga: Covid-19 Naik, Walkot Arief Putuskan PTM Kembali 50 Persen, Pegawai Pemkot Tangerang WFH 50 Persen

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Tangerang mengubah sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen menjadi 50 persen.

Pengurangan kapasitas PTM di sekalah tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya penularan kasus atau klaster Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Untuk mencegah penularan atau klaster Covid-19 di lingkungan sekolah, kapasitas PTM akan kembali menjadi 50 persen, seperti yang sebelumnya pernah diterapkan," kata Walikota Tangerang, Arief Wismansyah.

Baca juga: Motif hingga Sosok Guru Ngaji di Tenjolaya Bogor yang Tega Cabuli 5 Anak Didiknya

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved