Rabu, 1 Oktober 2025

Fenomena Citayam

Cegah Kerumunan, Citayam Fashion Week Diminta Pindah ke Kemayoran, Bakal Ada Swab Test di Dukuh Atas

Pemkot Jakpus putar otak cegah kerumunan di Dukuh Atas dampak fenomena Citayam Fashion Week dan SCBD, tawarkan Bunge Cs pindah mejeng di Kemayoran. 

Kolase Tribunnews/TribunJakarta
Kolase dua fenomena di kawasan Dukuh Atas yakni Citayam Fashion Week dan SCBD. Pemkot Jakarta Pusat mengimbau Bonge Cs alias kelompok Remaja Baru Gede (ABG) SCBD atau Sudirman-Citayam-Bojonggede-Depok untuk memanfaatkan fasilitas umum di wilayah lainnya sebagai tempat berkumpul, selain di Dukuh Atas yakni Kemayoran. Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, hal ini merupakan alternatif untuk menghindari kerumunan yang kerap terjadi di kawasan Dukuh Atas. 

Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat, berkomentar terkait viralnya fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh atas, Sudirman.

Akhir-akhir ini, istilah Citayam Fashion Week menjadi sorotan dan banyak dibahas di sosial media.

Hal ini merujuk pada sejumlah remaja yang kerap beradu gaya di zebra cross Dukuh Atas, yang dikenal sebagai tongkrongan Bonge dkk.

Mengomentari hal ini, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan bahwa prinsipnya pihaknya mempersilakan siapa saja yang ingin datang dan menikmati ruang-ruang terbuka di wilayahnya.

Walau begitu, kata dia siapapun yang datang harus tetap memperhatikan fungsi dari fasilitas umum yang sudah disediakan.

Jangan sampai, berbagai aktivitas yang dilakukan justru menyalahgunakan fungsi dari fasilitas yang sudah disediakan.

"Mereka bolak balik di zebra cross, kan gila itu. Kalau ketabrak, siapa yang bertanggung jawab. Zebra cross itu buat penyebrangan bukan buat fashion week," kata Irwandi, Senin (18/7/2022).

"Kalau dia mau itu (bikin acara) silakan ajukan surat mau bikin apa, acara apa. Jangan salah, kita fasilitasi di fasilitas sosial, fasilitas umum, jangan salah. Fasos fasum itu kan fungsinya harus sebagai fasos fasum. Jangan beralih fungsi, itu salah dong. Kan gak semua masyarakat umum begitu," katanya.

Menurut Irwandi, tidak semua pengguna jalan di kawasan Dukuh Atas Sudirman, merupakan kelompok remaja yang hobi nongkrong dan adu outfit di sana.

Namun ada juga pengguna jalan lain yang harus diperhatikan.

Seperti para pekerja, pengguna MRT, atau pengendara yang kerap melintasi kawasan tersebut.

Baca juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Tolak Jawab Soal Banjir Tapi Sidak Fenomena SCBD, Ini Kata Pengamat

Oleh sebab itu, ia pun menyebut tak akan memfasilitasi para remaja yang hendak melakukan fashion week di area zebra cross kawasan Dukuh Atas.

"Karena itu fungsinya fasos fasum, ada pengguna lain, pengguna jalan yang juga manfaatkan itu bukan hanya mereka aja. Apalagi itu membuat kemacetan,"

"Kalau kita fasilitasi di situ, nanti kita disalahin oleh masyarakat. Kan penggunanya masyarakat, coba ditanya ke masyarakat, setuju apa tidak. Kan banyak prokontra juga," tuturnya.

Hari Pertama Sekolah, ABG SCBD Tetap Mejeng di Dukuh Atas

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved