Sabtu, 6 September 2025

4 Anak Tewas di Jakarta Selatan

4 Anak di Jagakarsa Tewas Diduga Dibunuh sang Ayah, Pakar Soroti Lambatnya Polisi Respons KDRT

Pakar menyoroti lambatnya respons kepolisian dalam menanggapi laporan KDRT dari kasus tewasnya 4 anak di Jagakarsa.

Editor: Daryono
Tangkap layar kanal YouTube Baitul Maal Hidayatullah
Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel. Pakar menyoroti lambatnya respons kepolisian dalam menanggapi laporan KDRT dari kasus tewasnya 4 anak di Jagakarsa. 

TRIBUNNEWS.COM - Publik tengah dibuat geram saat empat bocah di Jagakarsa, Jakarta Selatan ditemukan tewas di rumah kontrakan, Rabu (6/12/2023).

Pada proses penyelidikannya, ayah keempat anak itu yaitu berinisial P diduga membunuh mereka.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan kasus ini pun diwarnai dengan dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang diduga dilakukan oleh P terhadap istrinya, D.

Ary menyebut laporan KDRT ini dilakukan oleh kakak ipar P.

"Dugaannya seperti itu (KDRT). Hal ini didasari dari laporan polisi yang diterima Polsek Jagakarsa, Sabtu (2/12/2023) sore."

"Polisi menerima laporan dengan terlapor saudara P. Laporannnya dari kakak D (istri P). Terlapornya P dan diduga melakukan KDRT," ujarnya, Rabu malam.

Baca juga: Sosok Pasutri di Jagakarsa yang 4 Anaknya Tewas Dibunuh, Kondisi Ekonomi Sulit dan Sering Bertengkar

Terkait dugaan KDRT ini, pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel menyoroti lambannya kepolisian untuk merespons laporan tersebut.

Kendati demikian, Reza mengakui bahwa respons cepat polisi itu sulit dalam praktiknya.

"Polisi harus merespons secepat mungkin laporan atau begitu menerima kabar tentang KDRT. Tapi memang tidak mudah dalam praktiknya."

"Misal di Amerika Serikat, laporan tentang KDRT masuk setiap tiga menit. Di Australia dua menit. Di Indonesia, saya tak punya datanya," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Kamis (7/12/2023).

Reza pun memperkirakan laporan KDRT ke kepolisian di Indonesia rendah lantaran masih adanya stigma bahwa urusan rumah tangga adalah tabu.

Selain itu, sambungnya, kepercayaan publik terhadap kepolisian juga mengalami penurunan.

"Di Indonesia, saya tak punya datanya. Perkiraan saya, rencah, karena masyarakat menganggap KDRT sebagai masalah domestik yang tabu untuk diikutcampuri."

"Belum lagi jika khalayak luas mengalami krisis kepercayaan terhadap polisi," tuturnya.

Lokasi rumah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ditemukan empat anak tewas dengan kondisi sudah membusuk, Rabu (6/12/2023)/
Lokasi rumah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ditemukan empat anak tewas dengan kondisi sudah membusuk, Rabu (6/12/2023)/ (TribunJakarta)

Baca juga: Usut Penyebab Kematian 4 Anak di Jagakarsa, RS Polri Kramat Jati Lakukan Uji Laboratorium

Tak hanya itu, Reza turut menyoroti sedikitnya personel polisi yang menurutnya turut memengaruhi kecepatan dalam merespons laporan KDRT.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan