Selasa, 12 Agustus 2025

Sekeluarga Tewas Loncat dari Apartemen

Masa Lalu Keluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan Terungkap, Pandemi jadi Penyebab

Kondisi ekonomi sekeluarga yang lompat dari apartemen di Penjaringan diungkap salah satu tetangga. Sang suami sempat terkena PHK saat pandemi Covid-19

TribunJakarta
Polisi melakukan olah TKP di tempat kejadian empat orang sekeluarga tewas usai melompat dari rooftop lantai 21 Apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024). | Kondisi ekonomi sekeluarga yang lompat dari apartemen di Penjaringan diungkap salah satu tetangga. Ternyata sang suami sempat terkena PHK saat pandemi Covid-19 

Pertemuan terakhir kali Arif dengan keluarga itu pada tahun 2023.

Saat itu, mereka ingin pindah ke Surakarta, Jawa Tengah untuk memulai kehidupan baru.

"Katanya mereka mau memulai bisnis yang baru, tetapi saya tidak tahu bisnis apa yang ia kerjakan," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, warga sempat digegerkan dengan adanya aksi satu keluarga yang lompat bersama dari rooftop Apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).

Baca juga: Pengakuan Saksi saat Sekeluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan, Dengar Suara Brak

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang tersebut pun meninggal dunia akibat aksi tersebut.

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan sekeluarga tersebut datang ke apartemen dalam satu mobil yang sama sekitar pukul 16.02 WIB.

Kemudian, mereka turun di parkiran dan menaiki lift ke lantai 21, seperti terekam dalam CCTV apartemen.

"Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB."

"Para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Kompol Agus, Minggu (10/3/2024).

Baca juga: Misteri Sekeluarga Akhiri Hidup Lompat dari Lantai 22 Apartemen: Buket Melati di Antara Bercak Darah

Faktor Kepala Keluarga

Faktor sang ayah diduga mempengaruhi keluarganya ikut mengakhiri hidup dengan melompat dari apartemen.

Pakar psikologi klinis dari Universitas Islam Indonesia (UII), Qurotul Uyun memberikan analisanya terkahit peristiwa tersebut.

Qurotul Uyun menduga bahwa orang tua yaitu EA dan AI memiliki peran krusial untuk memengaruhi anak-anaknya untuk ikut mengakhiri hidup.

Pasalnya, Uyun menuturkan peran orangtua dapat memengaruhi sudut pandang seluruh keluarga terhadap masa depannya sehingga berakhir putus asa.

Baca juga: Analisis Pakar soal Kasus Tewasnya Satu Keluarga usai Lompat dari Apartemen di Jakarta

"Jika memang di situ, keluarga kompak dalam ide mengakhiri hidup, mungkin orang tuanya yang sangat kuat mempengaruhi keluarganya, sehingga mempengaruhi pola pikir keluarganya menjadi negatif terhadap masa depannya," kata Uyun, Minggu (10/3/2024).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan