Sekeluarga Tewas Loncat dari Apartemen
Masa Lalu Keluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan Terungkap, Pandemi jadi Penyebab
Kondisi ekonomi sekeluarga yang lompat dari apartemen di Penjaringan diungkap salah satu tetangga. Sang suami sempat terkena PHK saat pandemi Covid-19
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Sri Juliati
Sehingga, kata Uyun, menjadi putus asa dan menganggap bahwa mengakhiri hidup adalah jalan keluar terbaik untuk mengakhiri penderitaan keluarga.
Secara mendetil, Uyun menduga sang ayah-lah yang berperan paling krusial untuk memengaruhi keluarganya agar mengakhiri hidup.
"Ayahnya kemudian menyebarkan pengaruh negatif bahwa kehidupan mereka akan sulit sehingga mungkin membangun keputusasaan bersama-sama," katanya.
Baca juga: Gerak-gerik 1 Keluarga sebelum Lompat dari Apartemen: Naik ke Lantai 21, Cium Kening, Kumpulkan HP
Uyun juga menduga tidak adanya dukungan sosial dari tetangga keluarga tersebut bisa menjadi salah satu faktor untuk mengakhiri hidup.
Hal ini, katanya, dapat semakin menguatkan pikiran keluarga tersebut untuk mengakhiri hidupnya.
"Apakah mungkin keluarga tadi benar-benar terisolasi secara sosial dari lingkungannya sehingga mereka tidak mendapat dukungan dari lingkungan?
"Tetapi semakin menguatkan pikirannya sendiri untuk ide mengakhiri hidup dan melakukan semacam brain wash (cuci otak) terhadap keluarganya," kata Uyun.
Adapun pernyataan Uyun ini berkaca dari kasus lain yang sempat terjadi di Indonesia.
Baca juga: Viral Sekeluarga Lompat dari Apartemen Jakut, Ayah Sempat Cium Kening dan Ikat Tangan Anak-Istri
"Soalnya yang kasus lain seringnya anak-anaknya masih usia sangat muda kemudian diracun dan orang tuanya bunuh diri," ujarnya.
Secara lebih umum, Uyun menjelaskan betapa pentingnya dukungan sosial dari warga sekitar agar meminimalisir seseorang untuk mengakhiri hidupnya.
Dia mengatakan dukungan sosial dapat dilakukan lewat bantuan finansial, psikologis, atau bantuan informasi.
"Misalnya jika ada anggota keluarga yang merasa stres atau cemas bisa diberi dukungan tersebut. Jika parah maka bisa diberi dukungan berupa informasi untuk datang ke profesional, mungkin bisa diantar ke psikolog atau psikiater," katanya.
Baca juga: Pengakuan Saksi saat Sekeluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan, Dengar Suara Brak
Selain itu, Uyun juga mengatakan bahwa aktivitas-aktivitas yang dilakukan sebuah daerah dapat memengarhui faktor psikis dari seseorang.
Alhasil, dia mendorong agar masyarakat selalu mengadakan kegiatan positif di lingkungan tempat tinggalnya.
"Misal orang-orang yang tinggal di daerah yang memiliki aktivitas yang baik seperti pengajian, gotong royong, aktivitas bersama di masyarakat."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.