Minggu, 24 Agustus 2025

Pemiu 2024

Fakta Caleg DPRD Cilegon Stop Aliran Air Sementara, Wali Kota Turun Tangan hingga Pengakuan Caleg

Fakta viral Caleg DPRD Cilegon yang memutus sementara saluran pipa air yang mengalir ke pemukiman warga, Wali Kota Cilegon turun tangan.

Tribun Banten/Ahmad Tajudin
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian tinjau langsung warga Kampung Cisuru RT 003/006 Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon yang kesulitan mencari air bersih. 

"Target pengeboran sendiri yang pertama saya minta selama satu minggu ini harus ada kepastian, kita akan monitoring harus ada kepastian," ungkapnya.

- Alasan Pemilik Bor Putus Aliran Pipa Air

Masih mengutip Tribun Banten, rupanya pemilik Sumur Bor Bukit Teletubbies yang menyetop aliran pipa ke rumah warga, adalah Sumedi Madasik.

Sumedi Madasik sempat mencalonkan diri maju pada Pileg 2024 untuk kursi DPRD Kota Cilegon.

Caleg dari partai PKS ini, membenarkan dirinya telah menyetop saluran air ke rumah warga Cisuru.

Namun, ia membantah penyetopan itu dilakukan secara sepihak, setelah gagal lolos di DPRD Cilegon.

Menurutnya, penyetopan itu dilakukan sementara atas kesepakatan bersama.

Hal itu, dilakukan untuk mencari solusi agar bisa menutup beban biaya yang selama ini sudah ditanggungnya.

"Iya memang saya caleg, memang iya saya gagal, mungkin Allah belum restui dan meridhoi saya untuk mewakili masyarakat yang seutuhnya," ucapnya saat ditemui di Sumur Bor Teletubbies, Selasa (12/3/2024).

Meski demikian, ia merasa tidak seperti caleg lain yang melakukan dugaan politik uang untuk membeli suara rakyat.

Sementera dengan memberikan bantuan penyaluran air yang selama ini dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

Hal itu bisa dinilai oleh masyarakat, untuk bisa memilihnya pada Pemilu 2024.

"Kurang lebih 4 tahun saya bantu air bersihnya, bahkan alhamdulillah air yang saya alirkan ke sana ph-nya 7 itu luar biasa bahkan masyarakat Cisuru pun sendiri bisa mengonsumsi air bersih termasuk saya dari sini," ungkapnya.

Warga RT 003/006 Cisuru, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, harus berjalan sejauh satu kilometer untuk mengambil air sumur resapan.
Warga RT 003/006 Cisuru, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, harus berjalan sejauh satu kilometer untuk mengambil air sumur resapan. (Tribun Banten/Ahmad Tajudin)

- Warga Dibebankan Biaya Sekitar Rp 10 Ribu per Kubik

Menurut cerita Sumedi, ia membenarkan warga dibebankan biaya sekitar Rp 10 ribu per kubik.

Namun uang tersebut, menurutnya, hanya diterima pribadi sebesar Rp 5 ribu.

Sementara Rp 5 ribunya dikelola untuk warga setempat, baik itu untuk perawatan mesin, beban listrik dan lain sebagainya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan