Sabtu, 9 Agustus 2025

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

Mantan Taruna Ungkap Perpeloncoan di STIP Jakarta: Wajib Panggil 'Nior' dan Dipukul Kakak Tingkat

Taruna tingkat satu STIP Jakarta diwajibkan memanggil kakak tingkatnya dengan sebutan 'nior' di dalam dan di luar kampus

Editor: Erik S
Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Cilincing, Jakarta Utara, tampak sepi pada Sabtu (4/5/2024) 

Namun Hady masih enggan menjelaskan adegan apa saja yang dilakukan pada saat digelarnya pra rekonstruksi kemarin oleh para taruna tersebut.

Pasalnya kata dia, saat ini pihaknya masih melakukan penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut sebelum nantinya akan diungkap ke publik.

"Iya makanya nanti akan disampaikan setelah dilakukannya proses penyelidikan lebih lanjut," ucapnya.

Selain itu Hady juga menekankan bahwa belasan taruna itu saat ini masih berstatus sebagai saksi meski sempat dilibatkan dalam proses pra rekonstruksi.

"Masih saksi, masih diperiksa sebagai saksi. Masih saksi semua," pungkasnya.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara kembali membawa sekitar 12 orang taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta buntut tewasnya Putu Satria Ananta Rustika (19) usai dianiaya seniornya, Tegar Rafi Sanjaya (21), Jum'at (3/5/2024) lalu.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, belasan taruna itu diboyong oleh penyidik Satreskim Polres Metro Jakarta Utara dari Gedung STIP Jakarta di Cilincing, Jakarta Utara, Senin (6/5/2024) sekitar pukul 15.50 WIB.

Saat dibawa polisi mereka tampak mengenakan pakaian olahraga STIP yang memiliki warna beragam diantaranya oranye dan merah serta bertuliskan Taruna di bagian belakang pakaian.

Para taruna yang berperawakan tegap dan berambut cepak itu tampak berlarian sambil menutup wajahnya menggunakan pakaian yang mereka kenakan saat digiring menuju mobil yang telah disediakan.

Terdengar anggota Reskrim pun meminta mereka untuk lebih cepat menuju ke dalam mobil.

"Ayo ayo cepat, kesini, kesini," ujar salah satu anggota kepolisian.

Selain belasan Taruna itu, terdapat pula tersangka Tegar Rafi yang turut dibawa oleh pihak kepolisian.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Siagian mengatakan bahwa para taruna yang pihaknya boyong itu untuk kepentingan proses penyidikan yang saat ini pihaknya lakukan.

"Kita masih mendalami masing-masing orang perannya apa, kita masih mendalami," kata Hady saat ditemui di STIP Jakarta, Senin.

Selain itu di STIP Jakarta Hady juga mengatakan bahwa pihaknya telah menggelar proses pra rekonstruksi secara tertutup atas kasus tersebut dan melibatkan belasan taruna itu.

Meski begitu Hady tak menjelaskan berapa reka adegan yang pihaknya peroleh atas proses pra rekonstruksi tersebut.

Hady hanya mengatakan bahwa saat ini belasan taruna itu masih berstatus sebagai saksi meski kini diboyong ke Polres Metro Jakarta Utara.

"Mereka masih sebagai saksi, untuk lebih jelasnya ini masih di dalami kita sampaikan nanti," pungkasnya. (Kompas.com/Tribunnews)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan