Pelajar SMP di Jakarta Timur Diduga Cabuli Siswa SD, Polisi : Kasusnya Tidak Dilaporkan
Asih mengatakan tindak pencabulan diketahui saat sejumlah anak-anak yang sedang bermain di Edufarm mendapati korban disodomi pada Senin (15/7/2024).
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di di Jakarta Timur diduga mencabuli siswa pelajar sekolah dasar (SD).
Pencabulan diduga terjadi di salah satu Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Edufarm atau lahan pertanian untuk program ketahanan pangan dibangun Pemkot Jakarta Timur.
Warga sekitar, Asih mengatakan tindak pencabulan diketahui saat sejumlah anak-anak yang sedang bermain di Edufarm mendapati korban disodomi pada Senin (15/7/2024).
"Ketahuan sama anak-anak juga yang lagi main di lokasi, waktu itu korban sudah nggak pakai celana.
Kejadiannya malam, habis Magrib," kata Asih di Jakarta Timur, Rabu (17/7/2024).
Baca juga: Terpidana 8 Tahun Penjara Kasus Sodomi Bocah Melarikan Diri dari Lapas Pontianak, Ini Kronologisnya
Saat dipergoki, pelaku yang berusia sekitar 13 tahun sedang menyodomi korban diperkirakan berusia 8 tahun pada saung bambu di area Edufarm yang dibangun pihak Pemkot Jakarta Timur.
Lokasi itu berada di sudut area Edufarm dan tanpa penerangan sehingga sekilas dari luar lokasi kejadian tidak terlihat karena tertutupi berbagai tanaman dan pepohonan.
Menurut warga pada malam hari Edufarm tersebut sehari-harinya memang tidak dijaga petugas Pemkot Jakarta Timur, akses masuknya pun terbuka untuk umum sehingga mudah dijangkau.
"Kondisinya memang gelap karena enggak ada penerangan.
Pelaku sama korban masih tinggal di sekitar sini, tapi berbeda RT. Kalau pelakunya belum lama tinggal di sekitar sini," ujarnya.
Sebelum kasus di Edufarm terungkap, Asih menuturkan pelaku diduga juga pernah melakukan aksi sodomi serupa pada RPTRA yang masih berada pada kawasan sama.
Pasalnya beberapa waktu sebelum kejadian warga pernah mendapati seorang anak laki-laki lain berusia sekitar 4 tahun keluar dari RPTRA dalam keadaan menangis dan celana terbuka.
Hal ini ironi karena RPTRA yang awalnya digagas Pemprov DKI Jakarta sebagai ruang publik sekaligus tempat bermain anak justru jadi tempat anak-anak mengalami kekerasan.
"Kalau dihitung kayaknya sudah enam kali kejadian, cuma yang paling parah Senin kemarin malam karena dipergoki. Bahkan ada juga beberapa anak yang merekam kejadian tersebut," tuturnya.
Sumber: TribunJakarta
Kasus Penusukan dan Pencabulan Adik Habib Bahar bin Smith, Dua Saksi Diperiksa di Polda Metro Jaya |
![]() |
---|
Pengakuan Guru Ngaji Cabul di Tebet, Beraksi saat Istri Keluar Rumah, 10 Bocah Perempuan jadi Korban |
![]() |
---|
Wajah Pasrah Predator Anak Bermodus Guru Ngaji di Tebet Saat Berbaju Tahanan |
![]() |
---|
Oknum Pendeta di Blitar Diduga Cabuli 4 Anak, PITI Minta Kejagung dan Kapolri Segera Proses Hukum |
![]() |
---|
Nasib Pria di Boyolali yang Hamili Bocah 12 Tahun, Ngaku Tak Tahu Korban Masih di Bawah Umur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.