Selasa, 9 September 2025

Ibu dan Anak Tewas dalam Toren

Awal Mula Penemuan Jasad Ibu dan Anak dalam Toren di Jakbar, Menghilang sejak Awal Ramadhan

Berikut kronologi penemuan jasad ibu dan anak membusuk dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), Kamis (6/3/2025) malam. Diduga dibunuh.

|
Penulis: Nina Yuniar
Editor: Febri Prasetyo
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
ILUSTRASI KORBAN PEMBUNUHAN - Seorang ibu bernama TSL (59) dan anak perempuannya, ES (35) diduga menjadi korban pembunuhan. Kedua jasad korban ditemukan sudah membusuk dalam toren di rumahnya di Jalan Angke Barat RT. 5/RW. 2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), Kamis (6/3/2025) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap awal mula penemuan jasad ibu dan anak dalam toren atau bak penampungan air sebuah rumah di Jalan Angke Barat RT 5/RW. 2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), Kamis (6/3/2025) malam.

Sebelum ditemukan tewas membusuk dalam toren air di rumahnya, Tjong Sioe Lan (59) dan putrinya, Eka Serlawati (35), sempat menghilang sejak awal Ramadan atau pada Sabtu (1/3/2025).

Hal itu sebagaimana keterangan yang disampaikan Ronny Effendy (32), anak kedua korban, kepada Ketua RT setempat, Sripriyanty.

Sripiyanty mengungkapkan bahwa mulanya pada Sabtu malam, Ronny sudah ingin membuat laporan tentang orang hilang ke polisi guna mencari keberadaan kedua korban.

"Sabtu sore itu masih ada, Malamnya itu ibu dan kakaknya udah gak keliatan. HP juga udah gak aktif," kata Sripiyanty, Minggu (9/3/2025), dilansir dari TribunJakarta.com.

Namun, berdasarkan saran dari sejumlah tetangga, Ronny urung melaporkannya.

Baca juga: Fakta Jasad Ibu dan Anak Dalam Toren di Jakbar: Diduga Dibunuh, Sempat Ribut soal Nikah

Barulah pada Selasa (4/3/2025), Ronny akhirnya memutuskan melapor kepada polisi karena sudah tiga hari ibu dan kakak perempuannya tak kunjung pulang.

Akhirnya pada Kamis malam, Ronny sendiri yang menemukan bahwa rupanya ibu dan kakaknya ada di dalam toren air dalam kondisi tak bernyawa bahkan sudah membusuk.

Hal itu diketahui setelah tercium bau tak sedap dari toren air di dalam rumah korban.

Tak hanya Ronny, warga sekitar juga mencium aroma tak sedap itu.

"Katanya sih, tetangga-tetangga ada nyium, bau-bau bangkai, terus yang ngontrak juga kebauan, nah baunya itu makin lama makin ke atas baunya. Kan di lantai atas itu ada kontrakan," jelas Sripriyanty.

Baca juga: Terkejutnya Pemilik Kos di Bali Tak Bisa Nyalakan Air, Ternyata Ada Mayat WNA Dalam Toren

Rumah korban memiliki tiga lantai, tetapi yang digunakan tempat tinggal hanya lantai satu saja.

Sebab, lantai dua dan tiga dibuat kamar petakan untuk dikontrakkan kepada para perantau.

Rumah tersebut ditempati oleh kedua korban, sedangkan Ronny diketahui memilih tinggal sendiri di suatu rumah kos.

Disebutkan bahwa jasad ibu dan anak itu ditemukan sekitar pukul 23.30 WIB, tetapi baru dievakuasi dari lokasi pada Jumat (7/3/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.

Diduga Dibunuh

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan