Kamis, 7 Agustus 2025

Hasil Forensik Ungkap Rangkaian Tewasnya Mahasiswa UKI, Menguatkan Tidak Adanya Unsur Pidana?

Hasil otopsi dokter forensik mengungkap adanya luka terbuka di bagian kepala dan kandungan alkohol dalam dosis tinggi di lambung korban.

KOMPAS.com/Febryan Kevin
MAHASISWA UKI TEWAS - Aksi unjuk rasa Mahasiswa UKI di depan Polres Metro Jakarta Timur, Jumat (21/3/2025). Hasil otopsi dokter forensik mengungkap adanya luka terbuka di bagian kepala dan kandungan alkohol dalam dosis tinggi di lambung korban. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Forensik RS Polri, Arfiana Ika Kusumawati, mengungkap sejumlah temuan dalam pemeriksaan jasad Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Khenza Ezra Walewangko.

Hasil otopsi dokter forensik mengungkap adanya luka terbuka di bagian kepala dan kandungan alkohol dalam dosis tinggi di lambung korban.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Temuan Darah di TKP Tewasnya Mahasiswa UKI Kenzha Tak Bisa Diperiksa

"Alkohol yang dikonsumsi oleh korban itu kan ditemukan dosisnya  sangat tinggi di lambung. Tapi dosisnya sangat rendah di darah  itu berarti korban tersebut mengonsumsi alkohol yang dalam jumlah besar yang dan menurunkan kesadarannya," ujar Arfiana, Kamis (24/4/2025).

Arfiana menyebut jika luka yang ada di kepala, serta pengaruh alkohol dalam tubuh korban memang saling mempengaruhi.

Baca juga: Dilaporkan ke Propam Polri oleh Keluarga Mahasiswa UKI, Kapolres Jaktim: Itu Hak Mereka

Terlebih, lanjut Arfiana, korban diketahui sempat terjatuh ke dalam selokan. 

Dengan kondisi tubuh yang sudah dalam pengaruh alkohol, dan juga posisi ketika terjatuh, serta adanya luka terbuka di kepala, maka ini menjadi rangkaian yang menyebabkan kematian korban.

"Jadi makanya saya pikir meninggalnya adalah karena mekanisme dia susah bernafas. Pada saat dia posisi terjatuh ditambah lagi pengaruh alkohol, ditambah lagi ternyata ketika beliau terjatuh ada luka di kepala yang tadi saya sebutkan," ucap Arfiana.

"Memang ada luka terbuka, tapi kalau luka tersebut berdiri sendiri itu tidak menyebabkan kematian, tapi ini merupakan suatu rangkaian seperti itu," jelasnya.

Pada saat itu, korban diangkat dari selokan oleh dua orang saksi yaitu WS dan AJW, yang merupakan sekuriti. 

Mereka melihat langsung jaraknya kurang lebih 1,5 meter sampai 2 meter dari korban.

Penyebab Temuan Darah di TKP Tak Bisa Diperiksa

Temuan darah di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko, sejatinya bisa menjadi petunjuk lain dalam pengungkapan kasus.

Sayang, temuan darah di paralon yang berada di sekitar lokasi korban ditemukan tewas itu menjadi 'jalan buntu' bagi kepolisian.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan jika sejatinya pihak kepolisian sudah mendapatkan beberapa sampel untuk dianalisis.

"Lima buah sampel darah yang diambil dari pipa paralon, yang berada di selokan tempat korban jatuh dilakukan pemeriksaan DNA dan mendapatkan hasil bahwa pada swab tersebut terdapat darah tetapi tidak berhasil dianalisis karena mengalami kerusakan DNA," ujar Nicolas, Kamis (24/4/2025).

Hal tersebut, lanjut Nicolas, dikarenakan bukti darah yang ditemukan itu sudah bercampur dengan air hujan.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan