Beda Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi dengan Pramono Anung: Termasuk soal 'Gubernur Konten'
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Gubernur Jakarta Pramono Anung memiliki gaya kepemimpinan berbeda dan juga pengambilan kebijakan untuk publik.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir-akhir ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi jadi sorotan.
Politikus Partai Gerindra ini dianggap kerap melontarkan wacana yang membuat gaduh publik.
Bahkan wacana yang dilontarkan kerap viral di media sosial.
Setelah sempat menangis di Puncak, Bogor, Jawa Barat, kini kebijakan Dedi Mulyadi yang akan mengirim "anak-anak nakal" ke barak militer menuai pro dan kontra.
Karena pernyataannya yang kerap viral di media sosial, Dedi Mulyadi dijuluki "gubernur konten".
Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud yang memperkenalkan julukan Dedi Mulyadi 'gubernur konten' saat rapat bersama dengan Komisi II DPR RI pekan lalu.
Beda gaya kepemimpinan dengan Gubernur Jakarta
Gaya kepemimpinan serta pengambilan kebijakan Dedi Mulyadi berbeda dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung.
Sejak dulu dua gubernur dari provinsi 'besar' ini (Jawa Barat dan Jakarta) kerap disandingkan soal gaya kepemimpinan dan kebijakan yang diambilnya.
Pramono Anung, sejauh pantauan Tribunnews.com, tidak banyak membuat konten dalam melakukan aktivitasnya.
Juga, kebijakan yang diambil sangat jarang viral di media sosial.
Satu kebijakan yang cukup menonjol dari Pramono Anung dalam bulan ini adalah mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) naik angkutan umum setiap hari rabu.
Dua kebijakan yang bertolak belakang
Setidaknya ada dua kebijakan berbeda yang diambil oleh Dedi Mulyadi dengan Pramono Anung.
Dua kebijakan untuk publik itu adalah pembinaan siswa bermasalah dididik di barak TNI dan pemutihan tunggakan pajak kendaraan bermotor.
Tolak Siswa Dididik di Barak TNI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.