Minggu, 24 Agustus 2025

Beda Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi dengan Pramono Anung: Termasuk soal 'Gubernur Konten'

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Gubernur Jakarta Pramono Anung memiliki gaya kepemimpinan berbeda dan juga pengambilan kebijakan untuk publik.

|
Editor: Hasanudin Aco
Tribun Bekasi/Tribun Jakarta
BEDA GAYA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) dan Gubernur Jakarta Pramono Anung (kanan). Dua gubernur ini memiliki gaya kepemimpinan dan pengambilan kebijakan berbeda. /Via Surya.co.id 

Pramono Anung yang dikenal sebagai politikus PDIP ini hanya mengutarakan alasan singkat saat ditanya soal cara Dedi Mulyadi menangani siswa bermasalah.

Politikus senior PDIP itu ogah meniru cara Dedi untuk mengirim siswa ke barak TNI.

Pramono Anung mengaku memiliki cara sendiri tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

“Jakarta punya kebijakan tersendiri, terima kasih,” ucapnya singkat saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Sementara itu, Dedi Mulyadi sudah memulai pendidikan siswa bermasalah ke barak TNI ini pada awal Mei 2025.

Ada tiga kategori kenakalan remaja yang akan diprioritaskan mengikuti program ini yaitu siswa yang sulit dibina, siswa yang terindikasi terlibat pergaulan bebas, serta siswa yang terlibat tindakan kriminal.

Bahkan siswa yang kecanduan game mobile legend juga bisa dimasukan dalam barak militer ala Dedi Mulyadi ini.

“Tukang main mobile legend, yang kalau malam kemudian bangunnya sore,” ucapnya di Gedung DPR RI, Selasa (29/4/2025) lalu.

Pemutihan Pajak

Sebelumnya, Pramono Anung juga menegaskan tak akan mengikuti langkah Dedi Mulyadi yang membuat aturan soal pemutihan pajak kendaraan.

Pasalnya di Jakarta, satu orang warga bisa memiliki lebih dari satu kendaraan.

Kondisi ini disebut Pramono berbeda dibandingkan daerah lain, tak terkecuali dengan Jawa Barat.

“Setelah saya pelajari, Jakarta ini mungkin berbeda dengan daerah lain. Saya tidak mengkritik daerah lain, sama sekali enggak. Tapi ketika kami dalami, maka rata-rata mobil kedua dan ketiga yang tidak bayar pajak di Jakarta,” ucapnya saat ditemui di Rusun Tambora, Jakarta Barat, Rabu (26/3/2025).

Melihat fenomena ini, Pramono Anung mengaku lebih memilih mengejar penunggak pajak ketimbang memberi keringanan lewat program pemutihan.

Pasalnya orang-orang tersebut dianggap mampu lantaran memiliki banyak kendaraan.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan