Transformasi Digital Sektor Kesehatan: Jakarta Pionir AI Talent Management di Indonesia
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadi pelopor dalam penerapan sistem manajemen talenta berbasis Artificial Intelligence di sektor kesehata
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Editor:
Wahyu Aji
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadi pelopor dalam penerapan sistem manajemen talenta berbasis artificial intelligence (AI) di sektor kesehatan.
Langkah inovatif ini dinilai sebagai fondasi penting dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota sehat berstandar global menjelang 5 abad usianya.
Diumumkan dalam Forum Rakerkesda 2025 di Balai Kota Jakarta, program ini menjadi sorotan utama melalui peluncuran inisiatif Smart Posyandu dan sistem AI Talent Management, yang bertujuan meningkatkan akurasi dan efektivitas dalam penempatan serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Langkah besar ini terwujud berkat sinergi antara Dinkes DKI Jakarta dengan ACT Consulting International, Lintasarta, Indosat Ooredoo Hutchison, dan NVIDIA sebagai mitra teknologi global.
Kolaborasi ini menghadirkan pendekatan berbasis data yang presisi dalam mengukur Talent Fit, Job Fit, dan Culture Fit, mendukung pelayanan publik yang lebih profesional dan responsif.
Pendiri ESQ Corp dan inisiator pendekatan manajemen talenta berbasis karakter, Ary Ginanjar Agustian, menyampaikan apresiasinya terhadap gebrakan ini.
“Teknologi ini memampukan kita menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat secara cepat dan akurat. Ini bukan sekadar transformasi digital, tapi transformasi budaya kerja menuju pelayanan publik kelas dunia,” ujarnya, dikutip Minggu (4/5/2025).
Sistem yang dikembangkan dari riset Ary selama lebih dari dua dekade itu kini telah bertransformasi ke dalam platform digital berbasis AI.
Teknologi ini tidak hanya mengidentifikasi kecocokan pegawai dengan tugas dan budaya organisasi, tetapi juga menyusun strategi pengembangan soft skill dan karakter secara sistematis.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menambahkan bahwa teknologi ini mempermudah dalam menilai dan meningkatkan budaya kerja di instansinya.
“Dengan data yang presisi, kami bisa melakukan pembinaan yang terarah, memetakan potensi, serta melakukan promosi jabatan berbasis talenta secara objektif dan adil,” jelasnya.
Langkah ini diharapkan tidak hanya berdampak pada efisiensi internal, tetapi juga menghasilkan talenta digital unggulan yang mampu bersaing di kancah global.
Baca juga: Ary Ginanjar Paparkan Soal Gig Era, Bima Arya Ingatkan Penguasaan Teknologi
"Ini adalah bagian dari kontribusi Jakarta dalam mencetak SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045," kata Ary Ginanjar.
Teknologi AI dan Platform No-code Dapat Diintegrasikan untuk Tingkatkan Efisiensi Bisnis |
![]() |
---|
Keseruan Acara 17 Agustus di Malang, Rayakan Kemerdekaan dengan Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Layanan Kesehatan Terintegrasi Jadi Penopang Produktivitas Pekerja Migas |
![]() |
---|
Peringati HUT ke-80 RI, Imigrasi Soetta Berbagi Bansos dan Adakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Anggaran Rp244 Triliun untuk Kesehatan di 2026, Menkeu Paparkan Rinciannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.