Preman yang Ancam Kepala Keamanan Pasar Kramat Jati Ditangkap, Terancam 1 Tahun Penjara
Preman yang mengintimidasi Kepala Keamanan Pasar Kramat Jati ditangkap oleh polisi. Kini, dia terancam dipenjara selama satu tahun.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pendi Permana (45), preman yang mengaku sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas), ditangkap oleh polisi setelah melakukan intimidasi terhadap kepala keamanan Pasar Kramat Jati, Jakarta Selatan, bernama Teguh pada Sabtu (10/5/2025) lalu.
Adapun peristiwa tersebut sempat viral di media sosial.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan, Pendi dijerat dengan Pasal 335 KUHP tentang Pengancaman dengan Kekerasan.
Akibat perbuatannya, Pendi terancam hukuman satu tahun penjara.
"Tersangka PP selanjutnya dilakukan proses dengan persangkaan pasal tindak pidana pengancaman dengan kekerasan sebagaimana diatur dalam Pasal 335 KUHP dengan ancaman pidana paling lama satu tahun (penjara)," kata Ade Ary dalam konferensi pers di kantor Polda Metro Jaya, Kamis (14/5/2025).
Ade Ary mengungkapkan intimidasi oleh Pendi terhadap Teguh karena pedagang kaki lima (PKL) dilarang berjualan di Pasar Kramat Jati.
Akibat hal tersebut, Pendi pun menantang Teguh untuk berkelahi. Ade Ary menuturkan Pendi menganggap seluruh PKL tersebut adalah anak buahnya.
Pendi, sambungnya, juga bertanya kepada Teguh terkait pihak yang melarang PKL berdagang.
"Bahasa dari tersangka PP saat bertemu dengan korban 'mau ngajakin ribut lu? Mengapa semua pedagang saya nggak boleh dagang? Jadi, mereka mengatasnamakan pedagang atas nama saya (Pendi), kemudian atas perintah siapa itu'. Itu kata tersangka," jelas Ade Ary.
Baca juga: Polisi Tangkap Preman yang Ancam Purnawirawan Polri di Pasar Induk Kramatjati Jakarta Timur
Ade Ary menuturkan peristiwa intimidasi tersebut terjadi di Pos Pantau Keamanan Pasar Kramat Jati.
Kronologi Lengkap
Sebelumnya, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, mengungkapkan kronologi bermula ketika korban yang tengah duduk di Pos Keamanan Pasar Induk Kramat Jati didorong oleh pelaku.
Kemudian, Pendi langsung marah-marah kepada Teguh tanpa alasan yang jelas.
"Lalu pelaku mengatakan 'mau ngajakin ribut lu? Kenapa semua pedagang saya gak boleh dagang? Atas perintah siapa itu?'" ungkap Resa pada Rabu (14/5/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.
Namun, beberapa saat kemudian, pelaku langsung meninggalkan lokasi. Korban berusaha mengejar, namun situasinya tak memungkinkan.
"Atas kejadian tersebut, korban melapor ke Polsek Kramat Jati," ujar Resa.
Sementara menurut cerita Teguh, dia diintimidasi saat tengah duduk bertiga bersama dengan rekannya sesama pihak keamanan Pasar Kramat Jati.
"Begitu saya duduk bertiga sama dua personel, tahu-tahu ada yang gebuk saya dari belakang dan sambil bicara, 'Kamu mau ngajak ribut dengan saya, kenapa pedagang saya diusir-usir, itu perintah siapa'," ujar dia pada Rabu kemarin.
Kemudian, Teguh mengatakan Pendi langsung meninggalkannya dan berjalan ke arah tempat loading cabai Pasar Induk Kramat Jati.
Tak terima, Teguh langsung mengejar Pendi yang meninggalkannya.
Ternyata setibanya di loading cabai, sudah ada puluhan orang yang diduga rekan Pendi.
"Ternyata di lokasi loading cabai massa sudah banyak, sekitar 50 orang. Saya sempat berbicara sebentar dengan itu orang yang namanya Pendi, kebetulan dari ormas," tutur Teguh.
Akibatnya, Teguh pun mengurungkan niat untuk mengejar Pendi dan membuatnya meninggalkan lokasi.
Namun, korban ternyata masih diikuti oleh massa yang diduga rekan Pendi tersebut. Lalu, dia pun bersembunyi hingga massa membubarkan diri.
"Ternyata, dengan saya ke lobi PD Pasar Jaya, mereka masih mengikuti saya. Setelah itu saya bersembunyi sampai massa tersebut membubarkan diri," ucapnya.
Teguh menyebutkan, pelaku intimidasi merupakan pengurus ormas di Pasar Induk Kramat Jati yang bertindak sebagai bendahara atau koordinator lapangan (korlap).
"Kebetulan setahu saya, kelompok si Pendi itu adalah pengelola koordinator pedagang kaki lima yang ada di depan lobi cabai," ungkap Teguh.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "Sembunyi di Kontrakan, Ormas yang Intimidasi Kepala Sekuriti Pasar Induk Kramat Jati Ditangkap"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryanda Shakti)(Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.