Senin, 25 Agustus 2025

1.197 Orang Ditangkap dalam Operasi Pemberantasan Premanisme di Jakarta, 125 Jadi Tersangka

Dalam operasi ini, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp36.234.900. Selain itu, sejumlah pelaku juga kedapatan membawa senjata taja

Tribunnews.com / Abdi Ryanda Shakti
OPERASI BERANTAS PREMANISME - Polda Metro Jaya menggelar patroli dalam rangka Operasi Berantas Jaya 2025 untuk memberantas aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) di kawasan Kembangan, Jakarta Barat pada Selasa (13/5/2025). Dalam hal ini, sebanyak 22 anggota ormas Grib Jaya hingga FBR ditangkap karena melakukan pungutan liar. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Sebanyak 1.197 orang diamankan Polda Metro Jaya dalam Operasi Berantas Jaya di Jakarta dan sekitarnya pada 9–15 Mei 2025. Dari jumlah tersebut, 125 orang ditetapkan sebagai tersangka dan kasusnya naik ke tahap penyidikan.

Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menyampaikan operasi ini merupakan bagian dari upaya intensif kepolisian dalam memberantas premanisme dan tindak pidana jalanan yang meresahkan masyarakat.

“Operasi Berantas Jaya dari tanggal 9 sampai 15, kami sampaikan bahwa Polda Metro Jaya dan jajaran sudah berhasil mengamankan 1.197 orang. Dari jumlah itu, 125 orang bisa kami tingkatkan ke penyidikan,” ujar Reonald saat konferensi pers, Jumat (16/5/2025).

Sementara 1.072 orang lainnya dikenakan sanksi pembinaan dengan pengawasan ketat dan wajib lapor. Mereka terlibat dalam aktivitas seperti parkir liar, ‘pak ogah’, pengamen liar, tawuran, hingga debt collector ilegal yang beroperasi di jalanan.

Dalam operasi ini, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp36.234.900. Selain itu, sejumlah pelaku juga kedapatan membawa senjata tajam dan diduga terlibat dalam kejahatan serius.

Baca juga: Meresahkan Masyarakat, Posko Ormas di Kawasan Pasar Kramat Jati Jaktim Dibongkar Polisi

OPERASI PEMBERANTASAN PREMANISME - Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menyampaikan keterangan, Jumat (16/5/2025). Reonald mengatakan sudah ada 1.197 orang diamankan dalam Operasi Berantas Jaya 2025.
OPERASI PEMBERANTASAN PREMANISME - Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menyampaikan keterangan, Jumat (16/5/2025). Reonald mengatakan sudah ada 1.197 orang diamankan dalam Operasi Berantas Jaya 2025. (Tribunnews.com/Alfarizy Ajie Fadillah)

Reonald merinci, dari 1.197 kasus yang ditindak, 626 merupakan pemerasan, disusul 11 kasus pengeroyokan, 8 penganiayaan, 2 pencurian dengan kekerasan (curas), 7 pencurian dengan pemberatan (curat), serta 15 perkara yang berkaitan dengan senjata tajam.

“Jenis pelanggarannya bervariasi, mulai dari ‘pak ogah’, parkir liar, pengamen, tawuran, mata elang atau debt collector, hingga oknum ormas yang melakukan pemerasan di jalanan,” ungkapnya.
Hingga saat ini, penyidik masih mendalami dugaan keterlibatan jaringan atau sindikat dalam sejumlah kasus yang terungkap selama operasi berlangsung.

“Apakah benar ada korporasi atau tidak, ada perintah atau tidak, itu sedang didalami oleh penyidik,” tambah Reonald.

Baca juga: Tak Pandang Bulu Sikat Premanisme, Kapolri: Tidak Lihat Kelompok, Kalau Meresahkan Kita Tindak Tegas

Polda Metro Jaya juga mengajak masyarakat untuk proaktif melaporkan segala bentuk premanisme dan aksi kriminal ke call center 110 atau kantor polisi terdekat. Ia memastikan identitas pelapor akan dilindungi secara ketat.

“Operasi Berantas Jaya 2025 mengedepankan partisipasi aktif masyarakat sebagai mitra kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib,” pungkas Reonald.

Operasi Berantas Jaya digelar serentak oleh jajaran Polda Metro Jaya sebagai bagian dari strategi pengamanan wilayah dan penguatan kehadiran polisi di tengah masyarakat.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan