1.197 Orang Ditangkap dalam Operasi Pemberantasan Premanisme di Jakarta, 125 Jadi Tersangka
Dalam operasi ini, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp36.234.900. Selain itu, sejumlah pelaku juga kedapatan membawa senjata taja
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Sebanyak 1.197 orang diamankan Polda Metro Jaya dalam Operasi Berantas Jaya di Jakarta dan sekitarnya pada 9–15 Mei 2025. Dari jumlah tersebut, 125 orang ditetapkan sebagai tersangka dan kasusnya naik ke tahap penyidikan.
Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menyampaikan operasi ini merupakan bagian dari upaya intensif kepolisian dalam memberantas premanisme dan tindak pidana jalanan yang meresahkan masyarakat.
“Operasi Berantas Jaya dari tanggal 9 sampai 15, kami sampaikan bahwa Polda Metro Jaya dan jajaran sudah berhasil mengamankan 1.197 orang. Dari jumlah itu, 125 orang bisa kami tingkatkan ke penyidikan,” ujar Reonald saat konferensi pers, Jumat (16/5/2025).
Sementara 1.072 orang lainnya dikenakan sanksi pembinaan dengan pengawasan ketat dan wajib lapor. Mereka terlibat dalam aktivitas seperti parkir liar, ‘pak ogah’, pengamen liar, tawuran, hingga debt collector ilegal yang beroperasi di jalanan.
Dalam operasi ini, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp36.234.900. Selain itu, sejumlah pelaku juga kedapatan membawa senjata tajam dan diduga terlibat dalam kejahatan serius.
Baca juga: Meresahkan Masyarakat, Posko Ormas di Kawasan Pasar Kramat Jati Jaktim Dibongkar Polisi

Reonald merinci, dari 1.197 kasus yang ditindak, 626 merupakan pemerasan, disusul 11 kasus pengeroyokan, 8 penganiayaan, 2 pencurian dengan kekerasan (curas), 7 pencurian dengan pemberatan (curat), serta 15 perkara yang berkaitan dengan senjata tajam.
“Jenis pelanggarannya bervariasi, mulai dari ‘pak ogah’, parkir liar, pengamen, tawuran, mata elang atau debt collector, hingga oknum ormas yang melakukan pemerasan di jalanan,” ungkapnya.
Hingga saat ini, penyidik masih mendalami dugaan keterlibatan jaringan atau sindikat dalam sejumlah kasus yang terungkap selama operasi berlangsung.
“Apakah benar ada korporasi atau tidak, ada perintah atau tidak, itu sedang didalami oleh penyidik,” tambah Reonald.
Baca juga: Tak Pandang Bulu Sikat Premanisme, Kapolri: Tidak Lihat Kelompok, Kalau Meresahkan Kita Tindak Tegas
Polda Metro Jaya juga mengajak masyarakat untuk proaktif melaporkan segala bentuk premanisme dan aksi kriminal ke call center 110 atau kantor polisi terdekat. Ia memastikan identitas pelapor akan dilindungi secara ketat.
“Operasi Berantas Jaya 2025 mengedepankan partisipasi aktif masyarakat sebagai mitra kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tertib,” pungkas Reonald.
Operasi Berantas Jaya digelar serentak oleh jajaran Polda Metro Jaya sebagai bagian dari strategi pengamanan wilayah dan penguatan kehadiran polisi di tengah masyarakat.
10 Provinsi yang Warganya Masih Dengarkan Siaran Radio, DKI Jakarta Urutan ke-7 |
![]() |
---|
Usia 45 Tahun ke Atas Rentan Alami Presbiopia atau Mata Tua, Bisakah Dicegah? |
![]() |
---|
Sesosok Mayat Mengambang di Penjaringan Jakarta Utara, Identitas Masih Diidentifikasi |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Janji Bantu Tangani Banjir Jakarta, Padahal Bandung–Tasikmalaya Juga Dikepung Genangan |
![]() |
---|
Bukan Hanya di Jakarta, Bendera One Piece Juga Berkibar di Aksi Kamisan Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.