Operasi Berantas Preman
Warga Jakut Ini Mengaku Terpaksa Jadi Pak Ogah Demi Bisa Makan, Segini Pendapatannya Setiap Hari
Heru diamankan ketika kedapatan meminta uang kepada sopir truk yang melintas di putaran balik dekat Stasiun Ancol.
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG PRIOK - Heru (50) mengaku terpaksa menjadi 'Pak Ogah' di sekitar pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) karena tuntutan ekonomi.
Warga Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara hanya bisa menjadi Pak Ogah demi bisa makan. Dia mengaku tidak ada yang memberinya makan sehari-hari.
Heru ditangkap dan diamankan ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok pada Kamis (15/5/2025) malam bersama puluhan pelaku pungli lainnya yang dibekuk polisi dari ruas jalan berbeda dalam Operasi Berantas Jaya 2025.
Baca juga: Polemik Parkir Liar, Usulan Pembentukan BUMD Perparkiran Dinilai Jadi Solusi
Ia diamankan ketika kedapatan meminta uang kepada sopir truk yang melintas di putaran balik dekat Stasiun Ancol.
"Kita minta parkiran aja, Pak. Di jembatan dekat Stasiun Ancol," ucap dia dikutip Jumat (16/5/2025).
Heru memilih jalur ilegal menjadi pelaku pungutan liar lantaran terhimpit kebutuhan ekonomi.
Apalagi, sebelum jadi 'pak ogah' ia hanyalah seorang buruh harian lepas yang berharap panggilan menjadi tukang bangunan yang nyatanya juga tak selalu ada setiap hari.
"Sehari-harinya kita buruh harian lepas, kerja bangunan apa. Kita kan buat makan aja, kita juga nggak minta maksa kok, kalo dikasih kita terima, nggak dikasih ya sudah," ungkapnya.
Heru menceritakan, ia baru sekitar sebulan belakangan menjadi pelaku pungutan liar di jalanan.
Awalnya, Heru diajak oleh anak-anak muda di sekitar tempat tinggalnya, dengan iming-iming menjadi "pak ogah" bisa mendapatkan uang makan sehari-hari.
Baca juga: 3 Anggota di Jakbar Ditangkap Polisi Terkait Parkir Liar, FBR Minta Dibebaskan untuk Dibina
"Sehari nggak tentu, paling Rp 35 ribu, Rp 40 ribu. Saya diajak, diajak teman-teman, adek-adekan. Duitnya buat kita pribadi, nggak ada setoran, nggak ada apa," katanya.
Puluhan Pelaku Pungli Ditangkap
Diketahui, dalam Operasi Berantas Jaya 2025 yang digelar mulai 9 Mei 2025, Polres Pelabuhan Tanjung Priok telah mengamankan lebih dari 30 pelaku pungutan liar.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP I Gusti Ngurah Putu Krisnha Narayana mengatakan, semua yang diamankan akan diperiksa lebih lanjut dan dipertimbangkan untuk ditetapkan tersangka.
Dalam operasi yang diinstruksikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto ini, Polres Pelabuhan Tanjung Priok berupaya mengembalikan ketenangan masyarakat yang selama ini diusik para pelaku.
Baca juga: Berawal Adu Mulut, 3 Juru Parkir Liar Pelaku Pengeroyokan Sopir Taksi di Blok M Ditangkap Polisi
Jeratan pasal tentang pemerasan pun akan menjadi landasan hukum untuk menetapkan puluhan pelaku itu sebagai tersangka.
Sumber: TribunJakarta
Operasi Berantas Preman
Polda Metro Jaya Bahas Penanganan Konflik Agraria, Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah Dari Premanisme |
---|
Polisi Tangkap 7 Anggota Ormas yang Peras Sopir Truk di Tangerang, Sejumlah Uang Tunai Diamankan |
---|
Sebulan Polisi Gelar Operasi Pemberantasan Premanisme, Survei Lemkapi: 75,1 Persen Masyarakat Puas |
---|
Pesan Hercules untuk Anggota GRIB Jaya: Ciptakan Aman dan Damai di Tengah Masyarakat |
---|
Polri Komitmen Berantas Premanisme Sampai Tuntas |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.