Idul Adha 2025
Preman Minta Bayaran Daging Kurban Rp15 Ribu, Emak-Emak Bekasi Menangis di Hari Idul Adha
Emak-emak di Bekasi diminta bayar Rp15 ribu untuk daging kurban. Aksi premanisme ini viral dan picu kemarahan netizen.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Hari yang seharusnya penuh berkah justru meninggalkan luka bagi sejumlah emak-emak di Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Mereka mengaku harus merogoh kocek hingga puluhan ribu rupiah hanya untuk mendapatkan daging kurban di momen Idul Adha 2025.
Baca juga: Rumor Pergantian Kapolri, Haidar Alwi: Muncul Setelah Polri Tangkap 10 Ribu Lebih Preman
Kejadian memprihatinkan ini viral setelah akun Instagram @feegramindo membagikan video pengakuan warga yang dimintai bayaran sebesar Rp15.000 per kantong plastik daging kurban.
Dalam video tersebut, tampak dua orang ibu membawa kantong kresek berisi daging kurban.
Ketika ditanya oleh perekam video, seorang ibu dengan wajah lelah menjawab,
"Sudah, nebus Rp45.000. Satu kantong Rp15.000," ungkapnya tanpa ragu.
Tindakan ini jelas bertentangan dengan semangat kurban yang seharusnya dibagikan secara sukarela dan cuma-cuma kepada masyarakat.
Hati kecil emak-emak itu menangis melihat pemerasan yang dilakukan.
Sayangnya, praktik tidak adil ini diduga dikoordinir oleh oknum preman setempat yang menguasai jalur distribusi daging.
Dalam unggahan @feegramindo, tertulis:
"Jadi teringat preman Cikiwul dulu pakai kacamata. Warga di Cikiwul kecamatan Bantargebang kota Bekasi keluhkan pembagian daging kurban tapi masih disuruh bayar, padahal sudah ada himbauan dari Kang Dedi Mulyadi."
Video ini juga diposting ulang oleh kanal Youtube Tribunnews.com dan langsung menuai gelombang amarah dari warganet.
Komentar bermunculan seperti:
“Tangkap!!” tulis akun @rljjatjati1659
“Di tunggu video penangkapannya. Kebangetan,” ujar @MEDIAJALAN
“Wah parah kali kok daging kurban dijual,” tulis @RafleCotto
Baca juga: Ribuan Preman Ditangkap, Polisi Perketat Pengawasan Tahanan 24 Jam dengan CCTV
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.