Kecewa Warungnya Dibongkar, Warga Kampung Gabus Bekasi: Dedi Mulyadi Satu Periode
Warga mengklaim, pemilik bangunan liar yang dibongkar di Kampung Gabus Desa Srimukti, Tambun Utara, Bekasi, mayoritas pemilih Dedi Mulyadi.
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Irwansyah (51), warga Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kecewa karena tempat usahanya dibongkar.
Tempat usaha Irwansyah itu adalah bangunan liar di Kampung Gabus Desa Srimukti hingga Desa Srijaya.
Irwansyah mengklaim, pemilik bangunan liar yang dibongkar di Kampung Gabus padahal mayoritas pemilih Dedi Mulyadi.
Baca juga: ISPA Merebak di Parung Panjang, Dedi Mulyadi Desak Jakarta dan Banten Bertanggung Jawab
Ia tak menyangka setelah Dedi Mulyadi menjabat gubernur justru tempat usahanya dibongkar oleh sosok pilihannya sendiri.
"Ya terserah pemerintah mau diganti ya syukur, kalau enggak ya sudah, saya ihklasin, paling Dedi Mulyadi satu periode," kata Irwansyah.
Di sisi lain, Irwansyah juga menyayangkan Dedi Mulyadi yang tak langsung menyampaikan pemberitahuan akan dilakukan pembongkaran ketika berkunjung ke Kampung Gabus beberapa waktu.
Surat pemberitahuan pembongkaran justru diterima berdekatan dengan hari pelaksanaan pembongkaran, atau tak lama setelah Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus.
"Enggak dikasih tahu (saat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus), cuma ngonten doang," ungkap Irwansyah.
Setelah tempat usahanya dibongkar, Irwansyah belum tahu akan kembali berdagang di lokasi mana.
"Tahu, saya juga bingung mau usaha di mana, di pinggir jalan dibongkarin," imbuh dia.
Kekecewaan dirasakan Irwansyah setelah tempat usahanya yang berdiri di atas bantaran saluran irigasi, Jalan Kong Isah, Kampung Gabus, dibongkar Satpol PP atas perintah Dedi Mulyadi.
Baca juga: Buntut Panjang Kades di Cirebon Sawer DJ, Dedi Mulyadi Layangkan Ancaman: Yang Dipakai Uang Apa?
Irwansyah lantas menumpahkan kekecewaannya dengan berharap Dedi Mulyadi memimpin Jawa Barat hanya satu periode saja.
"Enggak mau milih lagi (Dedi Mulyadi) saya, sudah kecewa. Saya rakyat kecil, jual kopi Rp 1.000-Rp 2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana, kerjaan susah," ujar Irwansyah kepada wartawan di lokasi, Rabu (18/6/2025).
Pemerintah janjikan ganti rugi
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan memberikan ganti rugi untuk para pemilik bangunan liar (Bangli) di Kampung Gabus Desa Srimukti hingga Desa Srijaya.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengatakan, ganti rugi tersebut akan diberikan kepada para penghuni bangunan liar yang berada di bibir Kali Sepak untuk dibongkar guna proyek normalisasi.
Baca juga: Motor Patwal yang Ditumpangi Dedi Mulyadi Kena Tilang Elektronik, Denda Rp 250 Ribu
Namun orang nomor satu di Jawa Barat itu belum dapat mempastikan berapa nominal ganti rugi untuk setiap pemilik bangunan liar yang terkena pembongkaran.
"Ya kami lihat dulu, kami sesuaikan (nominal ganti rugi) saja untuk bangunan-bangunan di lokasi seperti ini biasanya berapa," kata Dedi saat ditemui di lokasi pembongkaran, Jumat (14/3/2025).
Dedi Mulyadi menjelaskan pemberian ganti rugi dilakukan sebagai bentuk perhatian kepada penghuni yang bangunannya dibongkar.
Diketahui, para penghuni bangunan liar tersebut didominasi oleh kelompok masyarakat kurang mampu yang sehari-hari mencari nafkah dengan berjualan.
"Tapi saya tahu bapak ini orang-orang susah, bikin warung, bikin bangunan di sini pakai duit, nanti mau bikin warung lagi kan, nanti saya itung biaya pembangunannya, nanti kalau bapak bikin warung baru, saya bangunkan warungnya oleh Pemprov Jawa Barat," ucap Dedi Mulyadi.
Baca juga: Asmawa Diberhentikan Sebagai Pj Bupati Bogor: 10 Bulan Menjabat, Tertibkan Bangunan Liar di Puncak
Sementara Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menuturkan lebih kurang 100 bangunan liar di kawasan Kampung Gabus, Desa Srimukti hingga Desa Srijaya mulai dibongkar pada Jumat (14/3/2025).
Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, memastikan tidak ada penghuni bangunan bersikap menolak untuk eksekusi yang dilakukan mulai sekira pukul 10.00 WIB itu.
“Bangunan yang kami tertibkan itu kira-kira 100an kali ya. Alhamdullilah sudah rapi, tidak ada penolakan dari penghuni. malah mendukung, karena ini kan untuk kemaslahatan umat,” kata Ade Kunang di lokasi pembongkaran, Jumat (14/3/2025).
Ade menjelaskan setelah selesai membongkar ratusan bangunan liar tersebut, langkah selanjutnya akan dilakukan normalisasi aliran sungai.
Sehingga di sekitar lokasi tersebut tidak lagi mengalami bencana banjir serupa yang pernah terjadi pada Selasa (4/3/2025).
“Nanti akan dinormalisasi hari ini dan nanti juga akan dilebarkan (ukuran Kali Sepak) dan akan didalami atau dikeruk supaya banyak menampung air, juga biar tidak banjir,” paparnya.
Namun Ade Kunang belum bisa memperkirakan kapan proyek normalisasi tersebut selesai.
“Sekarang sudah mulai penertiban dulu mudah-mudahan secepatnya karena memang kemarin (Selasa 4/3/2025) banjirnya tidak seperti tahun tahun lalu ya artinya jalan-jalan airnya udah tidak ada makanya kami akan melakukan normalisasi,” tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Warga Kp. Gabus Tambun Bekasi Ini Kecewa Pilih Dedi Mulyadi: Jadi Gubernur, Malah Bongkar Warungnya
dan
Ratusan Bangunan Liar di Kampung Gabus Bekasi Dibongkar, Pemprov Jabar Bakal Berikan Ganti Rugi
Sumber: Tribun bekasi
Polemik Larangan Study Tour di Jabar, Bupati Bandung Minta Aturan Tak Dipolitisasi |
![]() |
---|
Ancaman Dedi Mulyadi bagi Kepala Sekolah Jika Nekat Study Tour: Tak Boleh Membodohi Siswa |
![]() |
---|
Larangan Study Tour Dedi Mulyadi: 5 Kepala Daerah Kasih Kelonggaran, 1 Kepsek Pernah Dicopot |
![]() |
---|
3 Kepala Daerah Jabar Tetap Izinkan Study Tour, Dedi Mulyadi: Tak Punya Dasar Akademik dan Moral |
![]() |
---|
Warga Desa Kini Bisa Pantau Kesehatan Ibu dan Anak Lewat Website, Inisiatif FKG UI Cegah Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.