Sabtu, 16 Agustus 2025

Demo Tolak Pembangunan Gereja di Cilodong Depok, Warga: Kami Tidak Intoleran, Tapi . . .

Ketua LPM Kelurahan Kalibaru, Rudi Ardiansah membantah demo penolakan warga tersebut sebagai bagian dari tindakan intoleran. 

|
Editor: Erik S
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
TOLAK PEMBANGUNAN GEREJA --- Ratusan warga menggelar demo penolakan pembangunan tempat ibadah gereja di Jalan Palautan Reres, RW 03 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK- Pembangunan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di Jalan Palautan Reres, RW 03 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, ditolak warga, Sabtu (5/7/2025).

Warga bahkan menggelar aksi unjuk rasa persis di depan lahan yang akan dibangun gereja. 

“Tolak-tolak, bongkar!” teriak seorang warga dengan lantang saat demo menolak pembangunan gereja di Cilodong Depok. 

Baca juga: Gereja dan Negara dalam Relasi Simbiosis Mutualisme

Selain itu, mereka juga menyuarakan aspirasinya melalui beberapa spanduk berukuran besar.

“Kami seluruh warga RT 02 dan RT 05, RW 03 menolak keras untuk mendirikan pembangunan gereja di lingkungan kami,” tulis warga pada salah satu spanduk.

“Karena tidak pernah menghargai warga dan lingkungan kami,” sambungnya.

Ketua LPM Kelurahan Kali Baru, Rudi Ardiansah menjelaskan, penolakan pembangunan gereja tersebut karena tidak ada sosialisasi ke warga.

“Yang kedua kita sebagai pemangku jabatan lingkungan di bawah juga tidak pernah diajak untuk mediasi juga,” kata Rudi di lokasi.

Rudi menilai, pihak GBKP Runggun Studio Alam mengajukan perizinan pembangunan tanpa persetujuan warga sekitar. 

“Secara tidak langsung sekarang perizinan mereka sudah keluar, tanpa adanya persetujuan dari warga masyarakat juga,” ungkapnya. 

“Dimana warga masyarakat masih menolak pendirian gereja tersebut,” sambungnya. 

Hingga berita ini dibuat, TribunnewsDepok.com masih menunggu pernyataan dari pihak gereja.

Bantah intoleransi

Ketua LPM Kelurahan Kalibaru, Rudi Ardiansah membantah demo penolakan warga tersebut sebagai bagian dari tindakan intoleran. 

“Kalau masalah intoleran kita tidak ke sana, karena kenapa di belakang saya sudah ada dua gereja yang bersebelahan,” kata Rudi di lokasi. 

“Di sini lebih ke adab, atau perlakuan pihak gereja kepada masyarakat kami,” sambungnya. 

Rudi menjelaskan, ada beberapa persoalan sehingga masyarakat menolak pembangunan gereja GBKP Runggun Studio Alam.

Pertama, Rudi menilai pihak gereja tidak melakukan sosialisasi ke masyarakat sekitar untuk rencana pembangunannya. 

Baca juga: MUI Minta Aparat Usut Perusakan Diduga Gereja Kristen di Sukabumi, Imbau Warga Tahan Diri

“Duduk perkaranya yang pertama memang dari awal sudah lama untuk pendiriannya, cumai tidak pernah ada sosialisasi kepada masyarakat,” ungkapnya. 

Kedua, pemangku jabatan di lingkungan RT 02 dan RT 05, RW 03 Kelurahan Kalibaru tidak pernah diajak untuk mediasi oleh pihak gereja. 

“Malah mereka menempuh jalur atas, sehingga sampai perizinan turun yang tidak pernah ditandatangani RT dan RW,” ungkapnya. 

“Warga masyarakat di sini pun geram sebenarnya, sudah berapa kali terjadi konflik juga terkait dengan hal pembangunan yang ada oleh pihak gereja,” sambungnya. 

Rudi lebih mempersoalkan adab atau perilaku dari pihak gereja GBKP Runggun Studio Alam. 

Kantongi IMB

Ketua Marturia Gereja GBKP Runggun Studio Alam Depok, Zetsplayrs Tarigan mengatakan sebelum peletakan batu pertama, pembangunan gereja sudah mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan pada 4 Maret 2025.

Baca juga: PDIP Kecam Perusakan Bangunan Diduga Gereja Kristen di Sukabumi: Rusak Kerukunan Umat Beragama

Selain itu, pihak gereja juga mengklaim telah mengantongi persetujuan 60 persen dari warga sekitar. 

“Nah sehingga FKUB sudah ada rekomendasi, dari FKUB kita urus IMB nya ke DPMPTSP dan sudah selesai kita kerjakan,” kata Tarigan di lokasi. 

Tarigan menambahkan, pihak gereja juga sudah melakukan pertemuan dengan Camat Cilodong, Lurah Kalibaru, LPM Kelurahan Kalibaru, dan Ketua RT 02 dan RT 05, RW 03 Kelurahan Kalibaru pada Kamis (3/7/2025).

Berdasarkan pertemuan tersebut, pihak gereja akan menghibahkan sebagian lahan untuk akses jalan. 

“Nah jadi berdasarkan IMB tersebut, makanya kita lakukan peletakan batu pertama,” kata Tarigan di lokasi. 

“Karena jalan ini hanya 1,5 meter tapi kita ada 3,5 meter, kita mau hibahkan untuk jalan ke komplek ataupun ke warga,” sambungnya. 

Gereja GBKP Runggun Studio Alam Depok juga siap untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial di lingkungan masyarakat sekitar. 

 

 

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Warga Demo Tolak Pembangunan Gereja di Cilodong Depok, Bantah Lakukan Intoleransi, Ini Alasannya

dan

Didemo, Gereja GBKP Runggun Studio Alam Depok Akui Kantongi IMB dan 60 Persen Persetujuan Warga

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan