Sabtu, 13 September 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Teman Kerja Yakin Diplomat Muda Tidak Akhiri Hidup: Itu Pembunuhan Berencana

Arman Christian, teman kerja Arya Daru, tidak percaya sang diplomat muda Kemlu meninggal karena bunuh diri.

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Nuryanti
Akun Facebook Arya Daru Pangayunan
KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Dia ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Namun, hingga kini, belum diketahui penyebab tewasnya Arya. Arman Christian, teman kerja Arya Daru, tidak percaya sang diplomat muda Kemlu meninggal karena bunuh diri. 

Kepala korban berada dalam kondisi terlilit lakban dan tubuhnya tergeletak di atas tempat tidur.

Polisi menyatakan tidak ditemukan kerusakan pada pintu maupun kehilangan barang pribadi di kamar tersebut.

Mantan Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Purn Anton Charliyan menyinggung kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang pelakunya adalah keluarga sendiri saat berkomentar soal kematian Arya Daru.

Anton Charliyan juga menyebut bahwa polisi harus mendalami lagi keterangan istri Arya yang meminta penjaga kos mengecek kamar korban.

Rekaman CCTV memperlihatkan penjaga kos mondar-mandir di depan kamar Arya sebelum jasad korban ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban.

Dari keterangan polisi, gerak-gerik penjaga itu berkaitan langsung dengan permintaan istri Arya, Ayu Puspitantri.

Baca juga: Temuan Kompolnas soal Kematian Arya Daru: Kamar Terkunci dari Dalam, Saksi Sebut Tak Ada Suara Aneh

Istri diplomat muda disebut meminta tolong penjaga kos untuk mengecek kamar nomor 105 yang dihuni korban.

Menurut Anton Charliyan, keterangan istri dari diplomat muda yang meminta penjaga kos mengecek kamar korban harus diperdalam lagi.

Anton lantas menyinggung kasus pembunuhan Subang yang ternyata pembunuhnya berasal dari orang dekat alias keluarga.

"Saya kira kalau tidak ada latar belakang itu sesuatu yang janggal, tetapi ketika ada latar belakang misalkan seperti yang dikatakan bahwa itu diminta oleh istrinya, kalau diminta oleh istrinya itu juga harus didalami lagi," kata Anton, Minggu (13/7/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Seperti, mohon maaf, tidak menuduh, masalah pembunuhan Subang kan ternyata (pelaku) adalah dari keluarganya sendiri," imbuhnya.

Menurut Anton, polisi harus mengumpulkan seluruh bukti-bukti dalam kasus diplomat muda tewas ini.

"Makanya ini di samping physical evidence, bukti-bukti mati, bukti-bukti hidup, latar belakang ini harus saling berkelindan erat karena untuk mengungkap satu masalah tidak bisa dari satu sisi," katanya.

"Apalagi ini dikatakan apakah sidik jari itu hanya di lakban saja atau ada di tempat lain kan ini perlu terus-terusan dikumpulkan antara satu bukti dengan satu yang lain," imbuhnya.

Anton sependapat dengan pernyataan eks Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno yang menyebut bahwa kasus diplomat muda tewas ini kemungkinan 50 persen bunuh diri dan 50 persen pembunuhan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan