Jumat, 22 Agustus 2025

Gempa di Jabodetabek

Berhasil Selamatkan Diri dari Gempa 4,9 M Satu Keluarga di Karawang Berpelukan dan Nangis

Dia bersama sang suami dan anak semata wayangnya tengah berbaring di depan televisi. Suami dan anak Newi sudah tidur ketika itu. Tidak lama ada gempa.

Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami
GEMPA BUMI BEKASI - Newi (51), warga terdampak gempa yang rumahnya berada di Jalan Jungkur, RT 12, RW 6, Desa Kutalanggeung, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, saat ditemui, Kamis (21/8/2025). Newi mengatakan, setelah berhasil menyelamatkan diri ke luar rumah, dia bersama sang suami dan anaknya saling berpelukan dan tangisan haru bercampur takut akibat gempa tumpah seketika 

​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Newi (51), terduduk lesu di depan teras rumah kakaknya yang dijadikan tempat pengungsian sementara sejumlah warga terdampak gempa bumi yang terjadi Rabu (20/8/2025) malam. Rumah kakak dari Newi persis berada di samping kediamannya yang terletak di Jalan Jungkur, RT 12, RW 6, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: 6 Sesar Aktif di Jawa Barat yang Berpotensi Menyebabkan Gempa Bumi

Rumah Newi tidak begitu terdampak gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo tersebut. Namun, ia menceritakan kisah haru dibalik peristiwa mengerikan itu.

Kata Newi, malam itu, dia bersama sang suami dan anak semata wayangnya tengah berbaring di depan televisi. Suami dan anak Newi sedang tidur saat itu. 

Karena tinggal dia seorang diri yang masih belum tidur, Newi kemudian hendak mematikan televisi tersebut lantaran ia ingin beristirahat untuk kembali bekerja di sawah keesokan harinya.

Namun tanpa disangka, guncangan dahsyat terjadi dan sontak membuat Newi bergegas membangunkan suami dan anaknya untuk segera menyelamatkan diri ke luar rumah.

"(Saya) ada di rumah. Suami dan anak saya sedang tidur di depan televisi. Maksud saya, saya mau tidur cepat karena besok mau kerja di sawah, mau matikan televisi kejadiannya itu. Saya bangunin anak dan suami saya," kata Newi, saat ditemui Tribunnews.com, Kamis (21/8/2025).

"Sampai mau keluar (melalui pintu) orangnya bertiga, pintunya sempit nggak bisa keluar bersamaan," tambahnya.

Newi bersama sang suami dan anaknya berhasil keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Ia mengatakan, setelah mereka berhasil keluar dari rumah, mereka pun berpelukan. Tangis haru bercampur rasa takut akibat gempa tumpah seketika.

"Panik banget, karena anak dan suami sudah tidur. Semuanya malah pada kaget kayak orang kesurupan dibangunkan tuh. Tapi akhirnya keluar. Pada nangis semua, berpelukan bertiga," kata Newi.

Baca juga: Berkaca Gempa Bumi di Poso, Komisi V DPR Dorong Pemerintah Bangun Infrastruktur Tangguh Bencana

Setelah kejadian tersebut, Newi mengungsikan diri untuk tidur di kediaman mertuanya yang tinggal seorang diri. Ia takut pulang ke rumah lantaran beberapa gempa susulan masih terjadi sejak gempa pertama, pada Rabu malam.

Sebelumnya, Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025) pukul 19.55 WIB. BMKG melaporkan gempa ini memiliki parameter terbaru dengan magnitudo M4,9.

Episenter gempa terletak di darat pada koordinat 6,52 Lintang Selatan dan 107,25 Bujur Timur, atau sekitar 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust)," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono dalam keterangan resmi, Rabu (20/8/2025).

Baca juga: Gempa Bekasi Tak Timbulkan Kerusakan Berat, Kepala BNPB: Tak Ada Penetapan Status Darurat

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan