Tunjangan DPR RI
Ratusan Pendemo Dipukul Mundur ke Arah Slipi dari Stasiun Palmerah, Bus Trans Jakarta Masuk Tol
Kendaraan bermotor maupun bus Trans J juga terlihat tidak bisa melintas Jalan Gatot Subroto ke Jalan S Parman, Slipi, Jakarta Barat. Ada gas air mata.
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan pendemo dipukul mundur oleh polisi ke arah fly over Slipi, Jakarta Barat. Sebelumnya mereka saling bentrok dengan aparat kepolisian di kawasan Stasiun Palmerah dan depan Gerbang Pancasila Gedung DPR RI.
Baca juga: Kericuhan Pecah di Pintu Belakang DPR, Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Massa yang Mayoritas Pelajar
Pendemo kemudian perlahan dipukul mundur ke arah Gedung Manggala Wanabakti menuju arah Slipi. gas air mata ke arah kerumunan.
Tembakan gas air mata membuat massa aksi kocar-kacir menyelamatkan diri dari Jalan Gelora ke arah Jalan Palmerah Timur ke arah Stasiun Palmerah.
Sejumlah peserta aksi terlihat terbatuk-batuk dan menutup wajahnya untuk mengurangi dampak gas. Persis di depan gedung Manggala Wanabakti, polisi menembakkan water cannon. Massa pun tercerai berai lari tunggang langgang ke arah Slipi dan depan gedung BPK di kawasan Pejompongan.
Kendaraan bermotor maupun bus Trans Jakarta juga terlihat tidak bisa melintas Jalan Gatot Subroto menuju Jalan S Parman, Slipi, Jakarta Barat. Beberapa armada Trans Jakarta terlihat masuk ke dalam ruas tol dalam kota sejak dari arah Semanggi.
Baca juga: Posko Pamdal di Pintu Masuk Gedung DPR Jadi Sasaran Demonstran, Kaca Hingga Komputer Rusak
Massa aksi yang tergabung dalam gerakan “Revolusi Rakyat Indonesia” menyuarakan sembilan tuntutan, diantaranya:
1. Pembatalan kenaikan tunjangan dan gaji DPR
2. Transparansi gaji anggota DPR
3. Pembubaran DPR RI dan Kabinet Merah-Putih
4. Penolakan RKUHAP
5. Penurunan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran
6. Pengusutan kasus pelanggaran HAM dan korupsi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.