Jumat, 5 September 2025

Sambut Maulid Nabi, Khairil Wahyuni Ceritakan Momen Bangkit Berkat Teladan Rasulullah

Khairil Wahyuni pernah mengalami kondisi menyedihkan dalam sel tahanan, akibat tersandung perkara pidana.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Willem Jonata
Dokumentasi pribadi
Mantan Direktur Utama PT PLN Batubara, Khairil Wahyuni, SH, MBA 

Padahal, ia pernah mengalami kondisi menyedihkan dalam sel tahanan, akibat tersandung perkara pidana di perusahaannya itu. Tentu, pengalaman pahit tak pernah terbayangkan dalam sepanjang hidup Khairil.

"Saya mengalami sendiri ketika berada dalam tahanan, di ruangan satu kali satu (meter). Suasananya panas, hanya kesedihan yang ada, tapi saya berserah diri. Saya (fokus) sholat, dzikir dan mengaji (baca Alquran) di situ. Ternyata, kenikmatannya tidak saya dapatkan di luar. Itulah yang paling nikmat, berkomunikasi (intens) dengan Allah", kenang lulusan MBA dari University of Missouri, St Louis Amerika Serikat. 

"Ketika kenikmatan itu kita syukuri terus, maka yang ada aura positif. Sehingga, peluang-peluang bisnis menjadi terbuka. Kemudian, (setelah keluar tahanan) banyak orang yang mengajak (berbinis)," cerita Khairil. 

Saat kembali bangkit, menurut Khairil, dirinya memilih tidak lagi jadi pekerja profesional. Ia merintis sebagai pebisnis hingga saat ini. Mengingat, skill seseorang bermuara kalau tidak sebagai tenaga profesional, pilihannya sebagai enterpreneur atau pebisnis.

"Sebagai pebisnis, (berkonsekuensi) mengambil risiko terhadap proses untuk mendapatkan income. Tadinya, saya (sebagai pekerja profesional) digaji orang. Saya (bangkit) mengambil risiko kalau bisnis tidak jalan saya  tidak bisa makan. Tapi kalau berkembang, saya bisa makan," kata Khairil. 

Sembilan rules berbisnis

Sejak merintis sebagai pebisnis, Khairil tidak ingin mengulang kegagalan yang pernah dialami sebagai pekerja profesional.

Khairil benar-benar fokus berpegangan pada Alquran dan ketauladanan Rasulullah.

Khususnya, dalam mengimplementasikan sembilan rules bisnis.

"Sebagai pebisnis (owner) atau pekerja profesional mengelola bisnis, ada sembilan rules yang harus dipunyai agar kita bisa menjalankan bisnis tersebut," ungkapnya. 

Rinciannya. Pertama, tujuan bisnis terarah.

Kedua, punya tim atau orang-orang (pekerja) yang mumpuni dalam mengurus bisnis.

Ketiga, ada aturan main menjalankan usaha. Keempat, ada modal (bisa berupa uang atau barang) agar bisnis berjalan.

Kelima, pengelola bisnis harus punya karakter bagaimana agar bisa sukses. 

Keenam, punya target bisnis. Ketujuh, mengetahui apa target owner? Misalnya, perusahaan untung, dan owner puas. Kedelapan, bagaimana  proses bisnis dijalankan (mulai belanja bahan/barang, peroses produksi, penjualan, dan hasil akhir). Kesembilan, mempunyai 'key performance indicators' atau indikator kinerja. 

Kesembilan elemen dasar  bisnis ini harus dikelola secara berkesinambungan dan terararah, bukan sporadis.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan