Sabtu, 13 September 2025

Tujuh Langkah Transformasi, Jakarta Ditarget Masuk 10 Besar Transportasi Publik Dunia

Jakarta mencatat prestasi baru dengan menempati peringkat ke-17 dunia dalam survei internasional Time Out tentang transportasi umum. 

Editor: Wahyu Aji
/Warta Kota/Yulianto
TRANSPORTASI PUBLIK - Sejumlah penumpang menunggu kedatangan bus TransJakarta di Halte Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (22/6/2025). Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta, Fahira Idris, memberikan apresiasi atas prestasi Jakarta yang menempati peringkat ke-17 dunia dalam survei internasional Time Out tentang transportasi umum.  

Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COMm JAKARTA - Jakarta mencatat prestasi baru dengan menempati peringkat ke-17 dunia dalam survei internasional Time Out tentang transportasi umum. 

Atas hal ini, anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta, Fahira Idris, menyebut capaian tersebut sebagai bukti nyata hasil investasi dan konsistensi pembangunan transportasi publik selama dua dekade terakhir.

Namun ia menegaskan, peringkat tersebut bukan tujuan akhir.

Justru menurutnya, momentum ini harus dijadikan titik tolak untuk mendorong transformasi yang lebih ambisius agar Jakarta mampu melampaui Singapura yang kini berada di posisi ke-12, bahkan masuk jajaran 10 besar dunia.

Fahira menilai pengalaman Hong Kong dapat menjadi rujukan penting. Kota tersebut sukses menempati peringkat pertama berkat sistem Mass Transit Railway (MTR) yang efisien, terhubung langsung dengan pusat bisnis dan permukiman, dilengkapi fasilitas modern, serta didukung model bisnis inovatif Rail + Property yang membuat operator transportasi mandiri secara finansial.

"Tingkat penggunaan publik yang mencapai 98 persen menjadikan MTR sebagai tulang punggung mobilitas sekaligus penopang kualitas hidup warga," katanya dikutip, Kamis (11/9/2025).

Menurut Fahira, jika Jakarta ingin bersaing dengan Singapura dan meniru keberhasilan Hong Kong, maka integrasi antarmoda harus dilakukan secara lebih menyeluruh agar perpindahan dari MRT, LRT, KRL, hingga Transjakarta berlangsung tanpa hambatan, dengan sistem pembayaran tunggal yang tidak hanya terbatas pada transportasi, melainkan juga terhubung ke parkir dan layanan harian lain.

"Jaringan transportasi perlu diperluas hingga wilayah penyangga seperti Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor sehingga semakin banyak warga menjadikan transportasi umum sebagai pilihan utama," tambahnya.

Ia juga menekankan perlunya inovasi pembiayaan melalui percepatan pembangunan kawasan Transit Oriented Development, peningkatan kenyamanan penumpang lewat fasilitas modern seperti Wi-Fi gratis, informasi perjalanan real-time, dan layanan ramah bagi disabilitas serta lansia.

"Transparansi biaya operasional dan rencana pengembangan transportasi harus dibuka secara berkala agar publik dapat ikut mengawasi, sementara survei kepuasan masyarakat mesti dilakukan rutin untuk memastikan kebijakan benar-benar sesuai kebutuhan," kata dia.

Selain aspek teknis, Fahira menilai budaya transportasi publik harus digalakkan melalui edukasi penumpang, penegakan aturan ketertiban, pembatasan kendaraan pribadi, serta penerapan jalan berbayar elektronik.

Di saat yang sama, Jakarta juga harus semakin serius menapaki era transportasi ramah lingkungan melalui bus listrik, kereta berbasis hidrogen, dan pemanfaatan energi terbarukan.

Baca juga: Kemacetan Jakarta Turun Signifikan, DPD Dukung Perluasan Transportasi Umum

“Jakarta layak menetapkan target untuk menyalip Singapura, menembus 10 besar dunia, bahkan menjadi tolok ukur transportasi publik di Asia Tenggara. Dengan strategi yang tepat, konsistensi kebijakan, dan dukungan masyarakat, mimpi itu bukan hal yang mustahil,” katanya Fahira.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan