Sosok Rektor UI Diteriaki Zionis saat Wisuda Mahasiswa, Prof Heri: Mari Kita Raih Rp8 Miliar
Sosok Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Heri Hermansyah menjadi sorotan karena diteriaki zionis saat wisuda mahasiswa
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Pravitri Retno W
Ia memberi sinyal agar seluruh hadirin mengeluarkan handphone dan memindai barcode untuk mengirim sumbangan.
"Ada challenge ya bulan Februari. Bulan Februari terkumpul Rp4 miliar. Rp2 miliar dari wisudawan, Rp2 miliar dari kita semua bersama-sama. Sekarang dari wisudawan Rp4 miliar. Mari kita raih Rp8 miliar. Dapat enggak kita nanti?" papar Prof Heri langsung disambut sorakan hu dari hadirin.
Klarifikasi UI
Direktur Humas, Media, Pemerintah dan Internasional Universitas Indonesia, Prof. Arie Afriansyah, S.H., MIL., Ph.D., meluruskan kabar yang beredar menyangkut sorakan wisudawan kepada Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.
Dalam video yang beredar di media sosial, hadirin yang meliputi wisudawan, orangtua/wali hingga mahasiswa baru menyoraki Rektor UI saat sesi penggalangan dana.
Acara tersebut merupakan acara wisuda dan penyambutan mahasiswa baru yang digelar di Balairung UI, dan disiarkan di YouTube Universitas Indonesia, Kamis (11/9/2025).
Rektor UI Prof Heri dalam sesi penggalangan dana program Dana Abadi UI kala itu mengisyaratkan hadirin agar ikut menyumbang dana.
Prof Arie, kepada Tribunnews, menjelaskan, sesi tersebut sebenarnya merupakan sesi perkenalan kepada para wisudawan dan orangtua wisudawan bahwa UI memiliki Dana Abadi.
"Dana Abadi itu dikelola untuk kepentingan sivitas akademika, mulai dari pengembangan riset hingga membantu para mahasiswa yang memiliki keterbatasan finansial untuk menyelesaikan studinya. Bahkan, jika sudah memungkinkan, UI akan memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa UI yang memang sesuai kategorinya nanti," jelasnya saat dikonfirmasi Tribunnews pada Jumat (12/9/2025).
"UI sudah memberlakukan UKT berkeadilan, yang berarti kemampuan UKT (Uang Kuliah Tunggal) disesuaikan dengan kemampuan sebenarnya dari mahasiswa tersebut."
"Sumbernya pun tidak utama dari sumbangan wisudawan dan orangtua wisudawan, tetapi hasil kerjasama akademik hingga filantropis."
Guru besar UI yang membidangi Hukum Internasional itu menambahkan, terjadi misinformasi Rektor UI meminta dana langsung dari para wisudawan dan orangtua.
Kembali menegaskan, penggalangan dana tersebut bersifat sukarela.
Artinya, pihak UI mempersilakan bagi siapapun yang ingin meyumbang dana abadi dari wisudawan maupun orangtua wisudawan dengan tanpa paksaan.
"Kalau ada yang ingin menyumbang dana abadi dipersilakan secara sukarela dan tidak ada batasan angka sumbangan," tegasnya.
"Semoga di masa yang akan datang, jika alumni UI sudah berhasil dan ingin berkontribusi kepada almamater, salah satunya adalah melalui program Dana Abadi ini," imbuh dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.