Sabtu, 11 Oktober 2025

Rentetan Ancaman di Tangsel: Sekolah Diteror Bom, Ledakan Gedung Farmasi hingga Monyet Liar

Rentetan teror bom dan ledakan misterius guncang Tangsel. Polisi pastikan tak ada bahan peledak, warga diminta tetap tenang.

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa
TEROR BOM - Tim Jibom Gegana Polda Metro Jaya melakukan penyisiran TKP ancaman teror bom di North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (8/10/2025) 

TRIBUNNEWS.COM - Rentetan ancaman di Tangerang Selatan, Banten terjadi pada pekan ini dalam kurun waktu berdekatan.

Dua sekolah internasional di Tangsel mendapatkan pesan yang berisikan teror bom pada Selasa (7/10/2025).

Sekolah pertama adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Sekolah itu mendapatkan pesan bahwa ada bom diletakkan di sekolah.

Sementara itu, sekolah kedua yang menjadi sasaran teror adalah Sekolah Mentari Intercultural School. Pesan dikirimkan pada pagi hari dan baru diketahui siang harinya.

Pihak kepolisian pun kemudian melakukan penyisiran terhadap sekolah-sekolah tersebut.

Berselang satu hari kemudian peristiwa teror kembali terjadi di wilayah tersebut. Ledakan misterius terjadi di gedung farmasi Nucleus di kawasan Jalan Jombang, Pondok Aren, pada pukul 20.30 WIB.

Sebelum dua peristiwa itu terjadi, pada Sabtu (4/10/2025), kawanan monyet liar muncul di permukiman warga Rawa Buntu, Serpong.

2 Sekolah Internasional Diteror Bom

Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang mengungkapkan Jakarta Nanyang School menjadi sekolah pertama yang mendapatkan teror bom.

"Mendapatkan informasi adanya teror, adanya informasi diletakkan bom di tempat kejadian yang pertama itu, di Jakarta Nanyang School, yang berada di Pagedangan di daerah Kabupaten Tangerang," ucapnya, Selasa.

Dilansir dari laman tribratanews.polri.go.id, teror bom serupa kemudian juga menyasar Mentari Intercultural School yang terletak di Tangerang Selatan.

Sementara itu, dalam video KompasTV, Victor menyampaikkan teror ancaman bom ke kedua sekolah internasional itu, disampaikan melalui WhatsApp (WA) maupun email ke pihak manajemen sekolah.

“Pelaku yang mengirimkan baik melalui WA maupun email ancaman teror bom ini,” ujarnya.

Teror bom menyebar ke North Jakarta Intercultural School, Kelapa Gading. Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko menyebut teror tersebut dikirim melalui WhatsApp dengan nomor Nigeria.

Tim Jibom kemudian melakukan sterilisasi di North Jakarta Intercultural School (NJIS), pada Rabu dini hari.

"Pada sekitar pukul 00.15 WIB dilakukan pengecekan sementara di bagian lantai dasar dan bagian luar sekitar sekolah NJIS dipimpin Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading AKP Kiki Tanlim didampingi pihak keamanan sekolah NJIS," ujarnya, Rabu.

Teror ancaman bom yang didapatkan dua sekolah internasional di Tangsel itu memiliki modus yang sama yakni pemerasan.

Sekolah-sekolah tersebut mendapatkan pesan yang sama, di mana pelaku minta uang tebusan senilai 30.000 dolar Amerika Serikat (AS).

Sama seperti di Tangsel, pelaku ancaman teror bom juga meminta uang tebusan senilai 30.000 dolar AS ke North Jakarta Intercultural School.

"Pelaku meminta semacam tebusan sebesar USD 30 ribu, tetapi yang bersangkutan meminta ditransfer lewat kripto," ungkap Kapolsek Kelapa Gading.

Mereka meminta bayaran 30.000 dolar AS yang dibayarkan ke alamat bitcoin peneror agar bom tersebut tidak diaktifkan.

Meski demikian, ia menuturkan, akun kripto peneror bom keNorth Jakarta Intercultural School tidak ada di Indonesia.

"'Wallet address (alamat dompet) yang dimaksud, tidak ditemukan atau tidak valid sehingga hasil tidak ditemukan atau tidak ada pada pertukaran kripto lokal (crypto exchange local) di Indonesia," tegasnya, dikutip dari Antara.

Berdasarkan hasil penyisiran yang dilakukan pihak kepolisian, di Mentari Intercultural School dan Jakarta Nanyang School tidak ditemukan adanya bahan peledak atau bom seperti dalam teror tersebut.

"Jibom Gegana Brimob Polda Metro Jaya melakukan penyisiran pengamanan, Puji Tuhan, Alhamdulillah, hasilnya juga tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya," ucap Kapolres Tangsel.

Hal senada disampaikan Kapolsek Kelapa Gading. Pihaknya juga tidak menemukan bom atau benda mencurigakan lainnya di North Jakarta Intercultural School.

"Usai adanya teror bom pada Rabu dini hari, kami lakukan pengecekan bersama tim ke sekolah tersebut dan hasilnya tidak ditemukan benda mencurigakan," terangnya.

Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang menyatakan usai adanya teror bom tersebut pihaknya melakukan serangkaian pendalaman, termasuk mencari sosok pengirim pesan teror tersebut.

"Sementara kita dalami, kita melakukan langkah-langkah upaya penyelidikan," ungkapnya.

Ia pun meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya ancaman bom ke dua sekolah internasional di Tangsel tersebut.

Penyelidikan juga dilakukan Polsek Kelapa Gading Jakarta Utara tengah menyelidiki sumber ancaman teror bom ke North Jakarta Intercultural School.

Hal itu dilakukan untuk memastikan keamanan lingkungan pendidikan tetap terjaga.

Ledakan di Gedung Farmasi Nucleus Tangsel

Sebuah ledakan hebat terjadi di sebuah gedung Jalan Jombang, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu pukul 20.30 WIB

Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com, gedung tersebut bertuliskan "Nucleus" pada bagian atasnya.

Tampak atap kanopi di bagian depan gedung hancur, nyaris terlepas dari penyangga sisi kanan. Jendela-jendela di bagian depan setiap lantai juga terlihat pecah. Dari luar, bangunan tersebut memiliki empat lantai yang menjulang ke atas.

Di lantai pertama, rolling door terlihat terbuka. Pintu kaca pecah, dan di dalamnya tampak sebuah sepeda motor.

Jendela serta tembok bagian depan lantai dua dan tiga mengalami kerusakan parah, menyisakan area terbuka yang menganga.

Di area teras, serpihan kaca dan puing-puing bangunan berserakan. Garis polisi telah terpasang di sekitar lokasi, sehingga area dilarang untuk dilintasi.

Menurut salah satu saksi mata yang berada di lokasi bernama Vino, saat kejadian dirinya dan dua rekannya sedang berada di dalam ruangan ketika tiba-tiba terdengar suara ledakan sangat keras.

"Sebetulnya kita lagi ngobrol aja bertiga di dalam, tiba-tiba ada ledakan besar, atap langsung roboh. Setelah kita evakuasi keluar, ternyata yang menimpa atap kita itu tembok dari gedung sebelah. Suaranya keras banget, kayak di TV, tapi ini beneran langsung kejadian di depan mata," ujar Vino kepada TribunTangerang.com, Rabu (8/10/2025).

Vino menyebut bangunan yang diduga menjadi sumber ledakan adalah sebuah kantor farmasi.

"Setahu saya itu kantor farmasi, bukan gudang. Kalau gudangnya saya kurang tahu, tapi yang meledak itu memang kantor," tambahnya.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab ledakan tersebut. Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab pasti ledakan dan menilai dampak kerusakan yang ditimbulkan.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang mengungkapkan kejadian ini menyebabkan kerusakan cukup serius pada bangunan berlantai empat khususnya di bagian depan dan sebagian sisi bangunan.

"Kami langsung mengamankan area dan memastikan situasi di sekitar tempat kejadian dalam kondisi aman dan steril," ujar Victor di lokasi ledakan, Kamis (9/10/2025).

Tim dari Polres Tangerang Selatan dan satuan JIBOM Gegana Brimob Polda Metro Jaya, lanjut Victor, turut diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan serta sterilisasi. 

Victor menjelaskan dari hasil pemeriksaan awal, dipastikan tidak ditemukan adanya bom atau residu bahan peledak di tempat kejadian.

“Puji Tuhan, Alhamdulillah, hasil pemeriksaan dari tim JIBOM Gegana tidak menemukan adanya bom ataupun sisa bahan peledak. Masyarakat kami imbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang belum jelas kebenarannya,” ujar Victor.

Victor memastikan pihaknya telah memeriksa sekitar sembilan orang saksi, baik dari internal perusahaan maupun warga sekitar. Meski begitu, belum bisa dipastikan secara pasti apa penyebab dari ledakan tersebut.

Ia menjelaskan, gedung Nukleus bergerak di bidang farmasi, dan memproduksi berbagai jenis obat-obatan. Di dalam gedung yang terdampak, terdapat fasilitas kantor sekaligus area produksi. 

“Kami masih mendalami aktivitas yang sedang berlangsung di dalam gedung saat kejadian. Penyelidikan lebih lanjut akan kami lakukan bersama ahli dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri untuk memastikan penyebab ledakan,” jelas Victor.

Victor memastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa ini. 

Hingga saat ini, Victor menyebut hanya satu gedung utama milik perusahaan yang mengalami kerusakan cukup parah, meski ada sedikit dampak pada bangunan di sekitarnya.

Victor mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan segera melaporkan apabila melihat atau mengetahui adanya kejadian yang mencurigakan atau mengganggu ketertiban masyarakat.

“Silakan hubungi hotline kami di 110 yang bisa diakses secara gratis, atau langsung melapor ke Polsek dan Polres terdekat. Kami pastikan akan menindaklanjuti setiap laporan secara profesional dan tuntas,” pungkasnya

Aksi Kawanan Monyet Liar

Kawanan monyet liar muncul di permukiman warga Rawa Buntu, Serpong, pada Sabtu (4/10/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. 

Sedikitnya ada 12 ekor monyet terlihat berpindah dari satu rumah ke rumah lain dengan cara melompat di atas atap. 

Kemunculan hewan-hewan itu membuat warga waspada, terutama karena banyak anak-anak yang antusias melihat dari halaman rumah.

“Ini kan (monyet liar) termasuk binatang buas juga, takutnya nyerang anak-anak,” ujar Ketua RT 003 RW 001 Rawa Buntu, Lily (48), saat ditemui Kompas.com, Senin (6/10/2025).

Lily mengatakan, pihaknya telah mengimbau warga agar tidak mendekati kawanan monyet ketika hewan-hewan itu memasuki lingkungan. 

“Saya sudah imbau warga supaya jangan mendekat. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada yang terluka,” katanya. 

Lily menduga kawanan monyet liar itu berasal dari kawasan Puspiptek, yang berjarak tak jauh dari Rawa Buntu. 

Ia menilai, pembangunan di kawasan tersebut, termasuk proyek stadion sepak bola, membuat monyet kehilangan kenyamanan dan sumber makanan. 

“Saya menyaksikan sendiri. Jadi mungkin monyet itu keluaran dari Puspiptek karena di sana tempat mereka. Kampung mereka, ibaratnya sering orang kasih makan,” ujar Lily. Warga bersiaga Untuk berjaga-jaga, warga kini menyiapkan bambu guna mengusir monyet agar tidak turun ke halaman rumah. 

“Jadi kami antisipasi saja bawa bambu supaya monyetnya enggak turun,” kata Ijjo (30), warga setempat. 

Meski belum ada korban, warga tetap khawatir kawanan monyet menyerang anak-anak yang sedang bermain. “Waktu itu banyak anak-anak yang lihat, mereka antusias. Takutnya ada yang gigit. Alhamdulillah enggak ada yang turun,” ujarnya. 

Pada Januari 2021, bocah bernama Rasyikul Zafran Kiyoshi (5) diserang monyet liar di halaman rumahnya di Perumahan Puspiptek, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan

Akibat serangan itu, Rasyikul mengalami luka robek di lengan kiri dan kanan hingga harus mendapat 23 jahitan. 

“Lagi main di teras belakang rumah, terus dari arah luar itu ada monyet tiba-tiba menyerang anak saya. Digigit tangan kiri, baru kanan,” kata ayah korban, Bambang (41), saat diwawancarai waktu itu. 

Bambang segera membawa anaknya ke Balai Kesehatan Puspiptek untuk mendapat pertolongan. Ia juga telah melaporkan kejadian itu ke pengurus lingkungan dan meminta pemerintah untuk menangkap serta merelokasi monyet liar yang berkeliaran. 

Empat tahun berselang, kekhawatiran serupa kini muncul di Rawa Buntu. Warga berharap pemerintah daerah segera bertindak agar kawanan monyet liar tak kembali menebar ancaman di permukiman.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved