Pria Dijambret saat Main Ponsel di depan Gereja Katedral, Dua Pelaku Kabur Naik Motor
Aksi jambret di depan Gereja Katedral Jakpus viral. Korban belum lapor, pelaku kabur naik motor putih.
Ringkasan Berita:Pria dijambret saat main ponsel di trotoar Gereja Katedral Jakpus.Pelaku boncengan motor putih langsung kabur usai merampas.Aksi viral, korban belum buat laporan ke Polsek Sawah Besar.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria menjadi korban penjambretan saat berdiri di trotoar depan Gereja Katedral, Sawah Besar Jakarta Pusat, Sabtu (25/10/2025).
Dua pelaku berboncengan motor putih tiba-tiba merampas ponsel korban dan langsung kabur, sementara korban sempat berusaha mengejar.
Aksi penjambretan itu viral di media sosial.
Aksi penjambretan mudah viral karena terekam video, memicu emosi publik, dan menyebar cepat di platform digital.
Trotoar rawan pencurian karena pelaku mudah mendekat, korban lengah, dan minim pengawasan.
Terlihat, kejadian bermula saat pria yang menjadi korban sedang berdiri di tepi jalan sambi memainkan ponselnya.
Tak lama kemudian, tiba-tiba datang dua orang pria yang berboncengan menggunakan sepeda motor berwarna putih mendekat dari trotoar.
Selanjutnya, sepeda motor itu semakin mendekat dan pelaku langsung merampas ponsel yang tengah dimainkan pria itu.
Saat aksi penjambretan, korban tampak berupaya berlari mengejar kedua pelaku jambret.
Sementara itu, Kapolsek Sawah Besar Kompol Rahmat Himawan, membenarkan atas insiden penjambretan tersebut.
Rahmat mengungkapkan, pihak Polsek Sawah Besar sudah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.
Namun hingga kini, korban membuat laporan.
"Unit Reskrim Polsek Sawah Besar sudah melakukan cek TKP dan meminta keterangan saksi-saksi di TKP, saat ini korban belum membuat LP di Polsek Sawah Besar," katanya saat dihubungi, Kamis (30/10/2025).
Trotoar, meski ruang publik, punya beberapa celah keamanan, karena banyak orang berjalan sambil main ponsel, memakai earphone, atau tidak memperhatikan sekitar.
Sepeda motor bisa melaju pelan di trotoar lalu kabur cepat ke jalan raya setelah beraksi.
Banyak trotoar tidak diawasi CCTV atau petugas, terutama di luar jam sibuk. Tekanan ekonomi membuat sebagian pelaku nekat melakukan kejahatan di tempat terbuka.
Lokasi seperti depan gereja, kantor pemerintah, atau pusat kota dianggap aman, sehingga korban tidak waspada
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Sumber: Warta Kota
| Polisi Dalami Kasus Pengeroyokan dan Penembakan di Tanah Abang Jakpus, Korban Masih Dirawat |
|
|---|
| Purbaya vs Hasan Nasbi, Menkeu: Saya Koboi Itu Perintah Presiden, Saya Nggak Berani Gerak Sendiri |
|
|---|
| Pemakaman di Jakarta Penuh, TPU Kawi-kawi di Johar Baru Hanya Menerima Sistem Tumpang Jenazah |
|
|---|
| Daftar Demo di Jakarta Senin 27 Oktober: Guru, Pelajar, dan Mahasiswa Turun ke Jalan |
|
|---|
| 1.610 Aparat Keamanan Dikerahkan Amankan Demo di DPR, Kemendikdasmen dan Monas Hari Ini |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.