Senin, 10 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Sosok Luca Traini, Teroris yang Tertulis di Senjata Terduga Pelaku Ledakan Masjid SMAN 72 Jakarta

Berikut ini sosok Luca Traini, teroris yang namanya tertulis di senjata terduga pelaku ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta.

(Tangkap layar YouTube Canale16 / ISTIMEWA)
LEDAKAN SMAN 72 - (kanan) Sosok Luca Traini. (kiri)Personel menemukan benda menyerupai senjata laras panjang, pelindung tubuh, dan pistol di dekat korban juga terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). (Tangkap layar YouTube Canale16 / ISTIMEWA) 

Ringkasan Berita:
  • Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) diduga dilakukan oleh terduga pelaku berinisial FN, seorang siswa kelas XII di sekolah tersebut.
  • Di lokasi kejadian, polisi menemukan benda menyerupai senjata laras panjang bertuliskan nama-nama teroris, termasuk Luca Traini.
  • Hasil penyelidikan awal menyebutkan senjata itu hanyalah replika atau mainan, bukan senjata api sungguhan.

TRIBUNNEWS.COM - Ledakan yang mengguncang Masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) meninggalkan duka sekaligus tanda tanya besar.

Terduga pelaku berinisial FN, seorang pelajar aktif kelas XII SMAN 72 Jakarta, di mana dalam insiden tersebut pelaku turut serta menjadi korban.

Di antara serpihan puing dan kepanikan, polisi menemukan benda menyerupai senjata laras panjang di dekat terduga pelaku yang terkapar. 

Menarik perhatian publik, di senjata tersebut tertulis nama beberapa teroris termasuk Luca Traini.

Lantas siapa sosok Luca Traini?

Luca Traini merupakan  teroris asal Italia yang dikenal karena aksi penembakan bermotif rasial pada 2018.

Dirinya dikenal sebagai seorang militan sayap kanan.

Saat itu Luca Traini yang masih berusia 28 tahun, di mana pada 3 Februari 2018, di kota Macerata, Marche, mengendarai Alfa Romeo 147 hitam dan dipersenjatai dengan pistol semi-otomatis 9mm Glock 17 Gen 3 melakukan penembakan drive-by, kepada enam migran Afrika. 

Traini juga menargetkan markas lokal Partai Demokrat Italia.

Saat menjalankan aksi kriminalnya, Traini membawa bendera Italia dan sempat melakukan penghormatan fasis, atau yang sering dilakukan Adolf Hitler

Traini mengatakan serangan itu adalah balas dendam atas pembunuhan Pamela Mastropietro, seorang gadis lokal berusia 18 tahun yang tubuhnya termutilasi, ditemukan beberapa hari sebelumnya.

Baca juga: 3 Hal Soal Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Diantar Ayah Pergi ke Sekolah

Pelaku pembunuhan Pamela adalah Innocent Oseghale, seorang warga negara Nigeria berusia 29 tahun dan pencari suaka atau imigran.

Mengutip Info Migrants, tak ada korban jiwa dari aksi nekat yang dilakukan Luca Traini.

Dirinya kini dibebaskan dari penjara pada 3 Maret 2025 lalu dan ditempatkan di bawah perawatan layanan sosial.

Ketika dinyatakan bersalah, Luca Traini dijatuhi hukuman penjara 12 tahun setelah dinyatakan bersalah menembak dan melukai enam migran Afrika di kota Italia tengah Macerata, di wilayah Marche Italia.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved