Selasa, 11 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Ayah Korban Ledakan di SMAN 72 Ungkap Kondisi Kritis sang Anak: Sudah 2 Kali Jalani Operasi

Seorang siswa korban ledakan di SMAN 72 Jakarta mengalami luka serius dan telah menjalani dua operasi: kepala, telinga, dan lengan.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews/Jeprima
KORBAN LEDAKAN - Seorang siswa korban ledakan di SMAN 72 Jakarta mengalami luka serius dan telah menjalani dua operasi: kepala, telinga, dan lengan. 
Ringkasan Berita:
  • Seorang siswa mengalami luka serius dan telah menjalani dua operasi: kepala, telinga, dan lengan.
  • Operasi ketiga dijadwalkan karena ditemukan kelainan di dekat batang otak.
  • Ledakan terjadi saat khutbah salat Jumat di area dekat masjid sekolah, Jumat (7/11/2025).
  • Alfa berada dekat lokasi ledakan dan langsung tak sadarkan diri, sempat viral karena kondisi kritis.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengenakan topi hitam dan kemeja abu-abu, Ugi Abdurrahman (50) mendatangi sekolah sang anak di SMAN 72 Jakarta Utara. 

Sang anak, Alfa (bukan nama asli) menjadi salah satu murid yang terluka dari peristiwa ledakan sekolah tersebut Jumat (7/11/2025) lalu. 

Dia mengatakan saat ini sang anak masih berada di RS Islam Jakarta Cempaka Putih.

"Sudah dua kali operasi, operasi kepala, gendang telinga, sama ini, lengan," kata Ugi saat ditemui di lokasi, Senin (10/11/2025).

Dia mengaku saat ini tengah mengambil sejumlah barang Alfa yang tertinggal di sekolah. Waktunya selama dua hari kemarin dia fokuskan di rumah sakit karena sang anak disebutnya dalam kondisi kritis akibat ledakan.

Ugi mendengar Alfa mengalami kritis dari siswa lain saat insiden ledakan baru terjadi. Alfa saat itu berada di dekat lokasi.

"Karena sebelah kirinya kebetulan. Menurut informasi dia ya, menurut informasi anak itu katanya dekat dengan peledakan. Makanya dia enggak tahu ada peledakan," kata Ugi.

"Jadi, saat peledakan pertama ya udah dia enggak sadar. Nah, digotong sempat viralnya karena darahnya banyak. Jadi, temannya teriak kritis, kritis," kata dia.

Saat berada di RS Islam Jakarta, sang anak harus menjalani tiga kali operasi

"Ada operasi ketiga katanya, operasi kepala itu. Dilihatkan ke saya itu, ada kelainan di dekat batang otak katanya," tandas dia.

Korban luka-luka

Diketahui, korban akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta tercatat sebanyak 96 orang. Sebanyak 29 korban masih dirawat di rumah sakit, sementara sisanya sudah dipulangkan dan menjalani rawat jalan.

Selain itu, ada juga 2 korban yang tengah menjalani perawatan intensif di ICU.

Hal itu dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau korban di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih.

"Jadi alhamdulillah dari jumlah awal 96 (orang). Saat ini yang masih dirawat di Rumah Sakit Islam Cikini ada 14, kemudian di (RS) Yarsi 14, dan satu lagi di (RS) pertamina, sehingga total yang masih dirawat kurang lebih 29 dari 96, sisanya kemarin sudah bisa pulang dan dilaksanakan rawat jalan," kata Listyo, Sabtu (8/11/2025).

Di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, Listyo mengungkap 12 korban sudah berada di ruang perawatan. 

Sementara 2 lainnya masih di ICU karena perlu penanganan khusus.

"Secara umum kondisi korban sudah 12 orang yang saat ini dirawat inap, sementara 2 masih dirawat di ICU karena perlu ada penanganan khusus," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau para korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RS Islam Cempaka Putih setelah sebelumnya dirinya mengecek lokasi ledakan.

Pantauan Tribunnews, Pramono tiba di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025), pukul 16.30 WIB. 

Mengenakan seragam putih, Pramono langsung masuk ke RS untuk menjenguk para korban ledakan.

Dia memastikan pengobatan seluruh korban ledakan akan ditanggung Pemprov DKI Jakarta.

"Dalam keadaan yang seperti ini pemerintah DKI akan hadir untuk semua hal yang berkaitan dengan tanggungan di rumah sakit, sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI," kata Pramono di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).

Dia mengaku telah meminta Dinkes DKI Jakarta dan Wali Kota untuk mendata identitas para korban.

Pramono juga mengaku bersedih atas peristiwa ini. 

"Hari ini terus terang Pemerintah DKI Jakarta Sungguh sangat berduka dengan kejadian Yang terjadi di SMAN 72 Ketika salat Jumat sedang berlangsung," kata dia.

Diketahui, sebuah ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara. Ledakan tersebut terjadi di area dekat masjid sekolah, saat momen khutbah salat jumat berlangsung.

Sejauh ini, belum ada korban meninggal dunia dalam peristiwa ini, sementara jumlah pelaku sebanyak 1 orang yang merupakan siswa dari SMA tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved