Jumat, 14 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Densus 88 Ungkap 6 Figur yang Menginspirasi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Pelaku diketahui mengagumi sejumlah tokoh pelaku penembakan massal dan tindakan kekerasan bermotif ideologi di berbagai negara.

|
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
BARANG BUKTI LEDAKAN - Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti saat konferensi pers penanganan kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025). Polda Metro Jaya menetapkan satu tersangka yang merupakan siswa dalam insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta dan dan mengamankan barang bukti seperti tas, peledak, senjata mainan dan gambar TKP. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 
Ringkasan Berita:
  • Pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta terinspirasi figur ekstremis dunia
  • Pelaku terinspirasi dari Eric Harris dan Dylan Klebold, penembak di Columbine High School, Colorado, Amerika Serikat, pada 1999
  • Pelaku meniru aksi kekerasan dan ekstremisme yang dilakukan figur-figur tersebut

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang meledakkan bom di SMAN 72 Jakarta terinspirasi figur ekstremis dunia.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025).

Terduga pelaku diketahui mengagumi sejumlah tokoh pelaku penembakan massal dan tindakan kekerasan bermotif ideologi di berbagai negara. 

Baca juga: Proses Hukum Pelaku Ledakan SMAN 72 Dipastikan Sesuai UU Perlindungan Anak & Sistem Peradilan Anak

"Ada beberapa yang menjadi inspirasi terkait figur kita sebutkan ada kurang lebih 6 yang tercatat," ujarnya.

Figur-figur ekstremisme itu di antaranya:

1. Eric Harris dan Dylan Klebold, pelaku penembakan di Columbine High School, Colorado, Amerika Serikat, pada 1999.

2. Dylann Roof, pelaku penembakan di Gereja Charleston, South Carolina, tahun 2015, yang diketahui berpaham supremasi kulit putih.

3. Andre Bissonnette, pelaku penembakan massal di Masjid Quebec pada 2017 

4. Vladislav Roslyakov, pelaku penembakan di Politeknik Kerch, Krimea, Rusia, 2018.

5. Brenton Tarrant, pelaku penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada 2019, yang berpaham eco-fasis, rasis, dan etno-nasionalis.

6. Natalie Lynn Rupnow, pelaku penembakan di Abundant Life Christian School, Wisconsin, Amerika Serikat, pada 2024.

Densus 88 memandang ABH melakukan copy cat atau peniruan atas aksi kekerasan dan ekstremisme yang dilakukan figur-figur tersebut.

"Aksi tersebut sebagai inspirasi yang bersangkutan melakukan tindakan," tukas AKBP Mayndra.

Baca juga: Rangkaian Kegiatan Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Berdasarkan Rekaman Kamera CCTV

Dalam peristiwa ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) siang, pelaku membawa tujuh bom. Empat di antaranya meledak hingga menyebabkan puluhan orang luka-luka lalu dilarikan ke rumah sakit.

Tidak Terafiliasi Teroris

Polda Metro Jaya memastikan pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta tidak terafiliasi kelompok terorisme.

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2025).

"Apakah ada kaitan dengan pelaku teror? kita juga ingin meluruskan kepada masyarakat memang terjadi di tempat ibadah tetapi yang bersangkutan ini bukan anti Islam," katanya.

Kombes Budi menambahkan bahwa tindakan pelaku dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta ialah kurangnya perhatian dari keluarga.

Mantan Kapolres Malang Kota ini menyebut pelaku anak ini masih berstatus anak berhadapan dengan hukum. 

Namun hingga kini polisi belum mengungkap identitas terduga pelaku.

"Jangan sampai dipikirkan ini menjadi anti-Islam terus ataupun ini memang perbuatan murni berangkat dari dirinya sendiri," tukasnya.

Baca juga: Terungkap 4 Jenis Bom yang Diledakan ABH di SMAN 72 Jakarta, Bom di Masjid Dikendalikan Pakai Remote

Menurutnya terduga pelaku masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, keterangan lebih detail belum diperoleh.

Adapun polisi pun telah menggeledah rumah siswa tersebut. 

Sejumlah barang bukti mulai dari buku hingga dokumen-dokumen disita untuk diteliti.

Orang tua terduga pelaku juga sudah dimintai keterangan. 

Kombes Budi enggan mengungkapkan materi pemeriksaan terhadap orang tua pelaku. 

Dia hanya menyebut orang tua pelaku bekerja sebagai pegawai swasta.

"Dari hasil pemeriksaan awal, ada wujud rasa ketidaksukaan, rasa menyampaikan tetapi tidak secara frontal (yang diungkapkan pelaku)," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved