Rabu, 12 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

ABH Pelaku Ledakan Bom di SMAN 72 Jalani Operasi Dekompresi Tulang Kepala

Pelaku menjalani operasi dekompresi tulang kepala oleh tim gabungan dokter bedah saraf dan bedah plastik di RS Polri.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
BARANG BUKTI LEDAKAN - Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti saat konferensi pers penanganan kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025). Polda Metro Jaya menetapkan satu tersangka yang merupakan siswa dalam insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta dan dan mengamankan barang bukti seperti tas, peledak, senjata mainan dan gambar TKP. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Ringkasan Berita:
  • Pelaku ledakan menjalani operasi dekompresi tulang kepala oleh tim gabungan dokter
  • Para korban ledakan mengalami luka bakar, gangguan pendengaran, syok, hingga cedera kepala dan patah tulang tengkorak
  • Dokter berupaya semaksimal mungkin memulihkan kondisi para korban

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya memastikan seluruh korban peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kepala Gading, Jakarta Utara yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) mendapatkan penanganan medis intensif.

Hal itu disampaikan Kabiddokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol dr. Martinus Ginting di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2025).

Satu pasien yang diketahui adalah terduga pelaku atau anak berkonflik dengan hukum (ABH) telah menjalani operasi dekompresi tulang kepala oleh tim gabungan dokter bedah saraf dan bedah plastik di RS Polri.

Baca juga: ABH Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta Dikenakan Pasal 80 UU Perlindungan Anak

“Kami memastikan seluruh korban mendapatkan perawatan intensif baik fisik maupun psikologis, agar proses pemulihannya berjalan optimal,” katanya.

Kombes Martinus menuturkan  sejak pertama kali kejadian, tim kesehatan bergerak cepat sesuai prinsip golden period—periode emas penanganan medis yang menentukan peluang pemulihan pasien.

“Begitu kami menerima informasi, kami langsung membuka posko dan berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit, seperti RS Islam, RS Yarsi, dan beberapa klinik di sekitar lokasi," tukasnya.

Dokter kepolisian memegang teguh prinsip menangani korban secepat mungkin agar kondisi mereka dapat tertangani secara maksimal.

Menurut dr. Martinus, para korban mengalami beragam luka mulai dari luka bakar, gangguan pendengaran, syok akibat kehilangan darah, hingga cedera kepala dan patah tulang tengkorak. 

Beberapa korban juga mengalami gangguan pernapasan dan luka akibat serpihan logam di lokasi ledakan.

“Prioritas utama kami adalah keselamatan dan pemulihan korban termasuk satu anak yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, semua pasien kami tangani dengan penuh tanggung jawab dan empati,” ucapnya.

Martinus juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tenaga medis, rumah sakit, dan pihak terkait yang telah bekerja siang malam membantu korban. 

Baca juga: Densus 88 Ungkap 6 Figur yang Menginspirasi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan kondisi anak-anak ini, karena setiap nyawa sangat berharga,” tutupnya.

Diketahui, kepolisian menyampaikan fakta terkait luka di bagian kepala yang dialami terduga pelaku ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta Utara.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iman Imanuddin menerangkan luka itu akibat terduga pelaku diduga ingin meledakkan diri.

Menurutnya, terduga pelaku yang merupakan anak berkonflik dengan hukum berupaya meledakkan bom di bagian kepalanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved